Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1 Dorong UMKM Naik Kelas

Selasa, 27 September 2022 - 08:08 WIB
loading...
Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1 Dorong UMKM Naik Kelas
PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VIII Jakarta 1 fokus membawa UMKM naik kelas, mengingat kontribusi besarnya terhadap perekonomian nasional. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT. Pegadaian (Persero) Kanwil VIII Jakarta 1 fokus membawa UMKM naik kelas , mengingat kontribusi besarnya terhadap perekonomian nasional. UMKM didorong terus berkembang di tengah pandemi dengan memanfatkan teknologi digital .

"Kami melalui Pegadaian tak ingin UMKM tidak berhasil. Jadikan Pegadaian sebagai solusi keuangan masyarakat, dimana jasanya mudah murah membantu masyarakat. Kami tak hanya menjual produk, kami juga mengajak berinvestasi sehingga masyarakat dapat memiliki aset bisa berupa emas," ujar Pemimpin Pegadaian Wilayah VIII Jakarta 1, Alim Sutiono.



Lebih lanjut Ia juga menerangkan, terus memberikan pendampingan tentang bagaimana membuka usaha, mengelola keuangan dan bagaimana mengelola produksi mulai dari pengemasan dan hingga pemasarannya.

"Kami tahu hal ini tidak mudah, pasti sulit, namun pandemi ini juga menunjukkan bahwa UMKM sesungguhnya bisa diberdayakan untuk mendongrak perekonomian. Sangat sederhana, kami mengembangkan produk yang kita kenal, bagaimana bantu pengembangan produksi dan hingga bagaimana usahanya berjalan," tambahnya.

Alim juga menambahkan, Pegadaian bersama induk holding BRI, berharap semua kegiatan UMKM Nasabah Pegadaian tumbuh makin besar dengan bersinergi melalui program yang bernama senyum ultra mikro.

"Mengembangkan UMKM itu tidak mudah. Namun selama dikelola dengan baik dan benar InsyAllah akan berhasil. Yang tidak berhasil dikelola itu biasanya yang tidak memiliki GCG. Kita kebanyakan manajemen warung, nah ini yang harus kita tertibkan," tegasnya saat menggelar Media Gathering bertema “Strategi Pengembangan UMKM Naik Kelas serta Digitalisasi Informasi bersama Kanwil VIII Jakarta 1”.

Adupun narasumber yang hadir di antaranya Pemimpin Wilayah VIII Jakarta 1 PT. Pegadaian Alim Sutiono, Deputy Bisnis Area Bekasi Tinggi Pardomuan, Deputy Bisnis Area Kramatjati Alnafiah Alius, Deputy Bisnis Area Bogor Agus Riyadi, dan Deputy Bisnis Area Jatiwaringin Johannes Nanang Hartanto

Tepat Sasaran

Sebagai informasi pengembangan modal yang telah dilakukan oleh Pegadaian adalah sesuai dengan arahan pemerintah. Saat ini penyaluran KUR Syariah Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1 sudah mencapai hampir Rp12 miliar per September.

Rinciannya yakni dengan penyaluran sebagai berikut areal Senen Rp2.8 miliar, areal Bogor Rp4.5 miliar, Areal Keramat Jati Rp2.3 miliar, Areal Jatiwaringin Rp1.4 miliar, Areal Bekasi Rp1.2 miliar.

"Kami terus mengembangkan UMKM dimasing-masing areal. Pegadaian membantu usaha rakyat dalam bentuk penyedianan KUR Syariah. Kami bina hingga UMKM ini bisa mendapatkan KUR. Dan seperti diketahui hasil survei telah menyatakan Senyum Ultra Mikro yang dijalankan sudah sangat tepat sasaran mencapai keinginan masyarakat. Saat ini jumlah nasabah yang tersalur oleh pegadaian telah lebih dari 5000 nasabah," jelas Alim Sutiono.



Ditambahkan Alim Sutiono, kinerja keuangan Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1 Terus tumbuh dan tercatat menjadi nomor 1 tertinggi secara nasional, pertumbuhan KCA mikro tercatat tumbuh 19%. Dari produk KCA, produk emas menjadi produk yang pertumbuhannya paling tinggi di seluruh indonesia.

Bersama program UMKM naik kelas Pegadaian akan fokus melakukan pendampingan UMKM mulai dari bagaimana UMKM memulai usaha, hingga akhirnya dapat melakukan peminjaman di BRI. Karena dengan adanya holding diperusahaan Pegadaian inilah sehingga UMKM Pegadaian nantinya naik kelas.

"Di era digital ini kami juga menambahkan strategi pemasaran melalui sistem digital. Kalau ingin naik kelas, maka UMKM harus dapat dikelola dengan baik, disiplin ikut mengikuti aturan pendampingan hingga hasil yang didapatkan oleh UMKM nanti dapat disimpan dalam bentuk lain misalnya dalam bentuk properti atau emas," ungkap Alim.

Sebagai info, Pegadaian saat ini telah mendaftarkan lebih dari 8200 UMKM yang merupakan vendor dan mitra binaan Pegadaian ke dalam platform PaDip. PaDi atau Pasar Digital adalah sebuah platform digital oleh pemerintah yang mempertemukan UMKM dengan BUMN guna optimalisasi, akselerasi dan efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM.

Pegadaian Kanwil VIIl Jakarta 1

Dalam kesempatan yang sama Deputy Bisnis Area Bekasi Tinggi Pardomuan mengatakan, saat ini cangkupan wilayah kerjanya adalah Kota bekasi, Kabupaten Bekasi dan Karawang, dengan cangkupan areal ada 80 outlet pegadaian. Saat ini kinerja produk pegadaian areal Bekasi tercatat komposisi produk gadai mencapai 85 persen dan produk non gadai 15 persen.

"Sekarang di areal bekasi khususnya wilayah industi, tampak mulai ramai dan aktifitas roda perekonomi mulai berjalan. Sehingga dampaknya ke pegadaian kinerja kami juga mulai naik. Sehingga kita harapkan semua masyarakat saat ini dapat kita layani. Dan kinerja areal bekasi tumbuh meningkat," paparnya

Lebih lanjut Deputy Bisnis Area Jatiwaringin Johannes Nanang Hartanto, memaparkan wilayah kerjanya yang mencangkup sebagian di Jakarta Timur, Keranji, Bekasi. Areal Jatiwaringin sebagai besar didominasi UMKM, dan akan terus bersinergi dengan pemerintah setempat untuk memberdayakan UMKM agar terus naik kelas.

"Saat ini kinerja produk pegadaian areal Jatiwaringin tercatat komposisi produk gadai mencapai 55 persen dan produk non gadai 45 persen," tambahnya.

Hal yang sama dipaparkan Deputy Bisnis Area Kramatjati Alnafiah Alius, saat ini di areal kami terdapat 11 cabang pegadaian dan 70 areal unit kecil. Dalam pengembangannya pegadaian Kramatjati mengandalkan pasar dengan berkerjasama bersama Pemda, diantaranya dengan bagaimana menggerakan jakprenuer digital bisnis.

"Kami fokus melakukan pendampingan kepada UMKM agar mereka naik kelas. Kami berikan pelatihan agar mereka paham bagaimana mengelola keuangan. Saat ini kinerja produk pegadaian areal Kramatjati tercatat komposisi produk gadai mencapai 85 persen dan produk non gadai 15 persen," bebernya.

Deputy Bisnis Area Bogor Agus Riyadi, memaparkan sesuai dengan karakteristika wilayah tentu umkm menjadi sasaran produknya. Areal Bogor telah menyalurkan KUR kepada 631 UMKM.

"Yang kami lakukan di areal bogor adalah pendampingan berdasarkan cluster UMKM. Hal ini agar mereka bisa saling kenal antara pemasok dan pemasar sehingga dapat bersinergi. Secara teritorial kami ada 13 cabang Pedagaian dan 101 outlet," tutup Agus Riyadi.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1945 seconds (0.1#10.140)