Skenario Terburuk Krisis Gas Eropa: Akan Ada Pemadaman Listrik Saat Musim Dingin

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 04:55 WIB
loading...
Skenario Terburuk Krisis Gas Eropa: Akan Ada Pemadaman Listrik Saat Musim Dingin
Rumah-rumah di Inggris Raya berpotensi merasakan pemadaman listrik bergilir di tengah krisis gas, seperti diperingatkan oleh National Grid, perusahaan yang menjaga lampu tetap menyala di Inggris, Skotlandia dan Wales. Foto/Dok
A A A
BRUSELLS - Rumah-rumah di Inggris Raya berpotensi merasakan pemadaman listrik bergilir di tengah krisis gas yang terjadi, seperti diperingatkan oleh National Grid. Rumah tangga di Inggris dapat kehilangan daya selama tiga jam pada periode musim dingin ini jika pasokan gas sangat rendah.

National Grid sendiri merupakan sebuah perusahaan asal Britania Raya yang bergerak di sektor utilitas. Industri yang menjadi fokus utama National Grid adalah industri utilitas gas.



Pihak perusahaan menambahkan, bahwa pemadaman listrik menjadi skenario terburuk yang mungkin saja terjadi, apabila gangguan pasokan berkepanjangan hingga membuat krisis energi semakin parah.

Pemotongan listrik diterangkan kemungkinan bakal terjadi pada waktu sibuk dan pelanggan akan diperingatkan sebelumnya.
Tetapi untuk kasus secara umum dampak dari pasokan gas yang mengering, National Grid berharap sektor rumah tangga tidak akan menghadapi masalah.

Pelanggan akan diperingatkan setidaknya sehari sebelumnya tentang pemadaman listrik, yang akan terjadi pada saat permintaan tinggi. Mungkin di pagi hari, atau antara jam 4 sore dan 9 malam. "Mereka akan dirotasi sehingga tidak semua wilayah negara terpengaruh pada saat yang sama," ucap perusahaan seperti dikutip dari BBC.



Sementara itu Perdana Menteri, Liz Truss pernah berjanji bahwa tidak akan ada penjatahan energi pada musim dingin ini saat kampanye, Agustus lalu.

Ketika ditanya pada hari Kamis, kemarin apakah dia dapat menjamin tidak akan ada pemadaman listrik, Perdana Menteri mengatakan, "yang jelas kami memiliki pasokan energi yang baik di Inggris,".

"Kami berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada banyak negara lain, tetapi tentu saja selalu ada lebih banyak yang dapat kami lakukan dan itulah mengapa saya di sini bekerja dengan mitra kami memastikan Inggrius memiliki pasokan energi yang aman untuk masa depan," beber Liz.

Seperti diketahui Inggris sangat bergantung pada gas untuk menghasilkan listrik, dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas menghasilkan lebih dari 40% listrik negara itu. Mereka juga mengimpor listrik dari Benua Eropa.

National Grid -yang menjaga lampu tetap menyala di Inggris, Skotlandia dan Wales - mengatakan, perang Rusia Ukraina telah menciptakan "gejolak dan volatilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya" di pasar energi. Aliran gas dari Rusia ke Eropa telah terputus, membuat negara-negara berebut pasokan alternatif.

"Meskipun Inggris jauh tidak terlalu bergantung terhadap gas Rusia daripada daratan Eropa, namun Inggris masih bisa menderita efek knock-on dari kekurangan pasokan di benua itu," kata National Grid.

Dalam sebuah laporan, ia menjabarkan tiga kemungkinan skenario untuk apa yang mungkin terjadi saat musim dingin ini. Fokus utamanya tetap bahwa akan ada cukup energi untuk memberi Inggris pasokan listrik yang sama dengan musim dingin sebelumnya.

Tetapi ada dua skenario yang dikhawatirkan bisa muncul. Pertama, krisis energi di Eropa akan mengakibatkan Inggris tidak dapat mengimpor listrik dari Prancis, Belgia atau Belanda, meskipun listrik masih akan mengalir dari Norwegia.

Tanpa mengambil tindakan, National Grid memperingatkan situasi ini dapat menyebabkan kekurangan pasokan. Namun pihaknya mengatakan, telah mencapai kesepakatan dengan tiga perusahaan listrik - EDF, Drax dan Uniper - untuk menjaga generator listrik berbahan bakar batu bara tambahan tetap siaga jika diperlukan.

Selain itu akan ada skema yang meluncur mulai 1 November, dimana bakal memberi insentif kepada sektor bisnis dan rumah tangga untuk mengurangi penggunaan listrik mereka pada saat-saat penting:

Rumah tangga dengan smart meter dapat ditawari pembayaran untuk penggunaan pemotongan, seperti dengan menghindari penggunaan mesin cuci atau oven mereka. Rumah tangga dapat dibayar sekitar 10 pounds per hari.

Sedangkan untuk bisnis yang lebih besar akan dibayar untuk mengurangi permintaan, misalnya dengan menggeser waktu penggunaan energi mereka atau beralih ke baterai atau generator di waktu-waktu sibuk.

Beberapa pemasok telah mengungkapkan keraguan tentang skema tersebut, tetapi National Grid mendorong mereka untuk bekerja dengan pelanggan untuk memastikan "tingkat partisipasi tertinggi".

Dengan adanya langkah-langkah ini, ia berpikir bahwa gangguan pasokan akan dihindari. Namun, ia mengatakan telah menyiapkan skenario kedua yang lebih ekstrem, di mana saat krisis energi di Eropa meningkat, yang mengakibatkan tidak cukup gas yang tersedia di Inggris.

Dalam kasus ini, distributor akan dipaksa untuk memutus aliran listrik ke rumah dan perusahaan hingga tiga jam di siang hari. Kebijakan yang belum pernah lagi dilakukan sejak 1970-an, akan membutuhkan persetujuan pemerintah dan Raja.

"Jika kami berada dalam situasi ini, itu berarti bahwa beberapa pelanggan tidak mendapatkan daya (listrik) untuk periode yang telah ditentukan sebelumnya selama sehari - umumnya ini diasumsikan selamatiga jam," kata National Grid.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2033 seconds (0.1#10.140)