Ganjar Ungkap Banyak Petani Milenial di Jateng Usung Konsep Digital

Sabtu, 08 Oktober 2022 - 15:30 WIB
loading...
Ganjar Ungkap Banyak...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan banyak sarjana terjun menjadi petani milenial di Jateng dengan mengusung konsep modern. FOTO/dok.Istimewa
A A A
BULELENG - Petani milenial di Jawa Tengah (Jateng) diharapkan menjadi masa depan ketahanan pangan. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan semangat anak muda dan digitalisasi menjadi kombinasi terbaik untuk kesejahteraan kelak.

Petani milenial di Jateng banyak mengadaptasi konsep modern, yakni smart farming, digitalisasi, dan Internet of Things (IoT). Ganjar mengatakan, tidak sedikit di antara anak-anak muda tersebut bahkan berinvestasi di bidang ini.

"Banyak ya, kelompok-kelompok tani, anak-anak muda, mereka membuat semacam ini, bahkan sudah ada yang investasi yang cukup tinggi," kata Ganjar usai menghadiri kegiatan Petani Muda Keren, di Desa Gobleg, Banjar, Buleleng, Bali, Sabtu (8/10/2022).



Ganjar mengatakan, salah satu penerapan konsep modern itu dilakukan oleh anak muda di Kabupaten Kudus, Jateng. Ganjar menjelaskan, anak muda tersebut mengadaptasi konsep itu lewat model pertanian greenhouse.

Adapun pertanian di dalamgreenhouseadalah sistem produksi tani yang menggabungkan pemanfaatan perlindungan tanaman dari intensitas hujan, sinar matahari, dan iklim mikro. Greenhouse mengoptimalkan pemeliharaan tanaman, pemupukan, dan irigasi mikro, sehingga mampu meningkatkan produksi pertanian.

"Mulai dari irigasi, pemupukan, pengobatan, dan sebagainya dalam green house dan itu dikendalikan betul-betul semuanya dengan komputer. Tentu itu investasi yang cukup mahal," kata Ganjar.

Selain di Kabupaten Kudus, Ganjar menyebut ada banyak pentani milenial di Jateng yang menjadi champion untuk komoditas-komoditas tertentu. Semisal cabai, sayuran, dan sejumlah produk pertanian lainnya.

Oleh sebab itu, Ganjar pun membuka ruang sharing antara petani milenial di Jateng dan pegiat pertanian di seluruh Indonesia. Sehingga, kata Ganjar, learning proses adaptasi konsep smart farming, digitalisasi, dan IoT dapat berjalan merata.

"Kita bisa bertukar pengalaman ya, dari pengalaman mereka yang dimiliki di daerah ini, sehingga saling belajar lah. Jadi learning prosesnya ini bisa makin menyempurnakan, sangat bisa saling bertukar, sharing," katanya.



Ganjar berharap, ke depan semakin banyak anak muda yang mau terjun dan memajukan dunia pertanian. Dengan begitu, Ganjar menyebut politik pangan Indonesia akan lebih menjanjikan.

"Kalau saya melihat situasi seperti ini politik pangan kita ke depan sangat menjanjikan karena anak-anak mudanya mau bertani. Mereka tidak takut kotor katanya, tidak takut basah, dan mereka pejuang yang hebat," pungkas Ganjar.

Sebagai informasi, jumlah petani milenial di Jateng tidak sedikit. Pada 2019 lalu, jumlah petani milenial tercatat 975.600 orang atau 33,7 persen dari 2,88 juta petani di Jateng. Sebanyak 57.600 orang di antaranya merupakan lulusan sarjana.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)