Erick Thohir Beberkan 4 Kunci Agar Ekonomi RI Tumbuh Stabil 5% hingga 2045
loading...
A
A
A
JAKARTA - Optimis pertumbuhan makro ekonomi nasional akan bertahan di level 5% setiap tahunnya hingga pada 2045. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan, ada empat aspek yang dilakukan pemerintah.
Adapun keempat aspek tersebut adalah hilirisasi sumber daya alam (SDA), sektor pangan dan perikanan, ekonomi digitalisasi, hingga ekonomi dan keuangan syariah.
“ Pertumbuhan ekonomi kita 5 persen setiap tahun sampai 2045 adalah angka yang wajar, tapi tidak mudah bahwa bagaimana dengan kondisi dunia yang terombang-ambing justru kita punya potensi yang terus tumbuh. Kalau kita bisa fokus kepada empat pertumbuhan ekonomi yang kita bisa dorong bersama-sama,” ungkap Erick melalui akun instagram, Senin (10/10/2022).
Terkait hilirisasi sumber daya alam , Erick Thohir memastikan, bahan baku atau raw material akan diprioritaskan untuk Industri dalam negeri. Sehingga, ekspor SDM akan ditekan pemerintah.
Erick mencatat bahan baku dalam negeri yang diekspor dan diperuntukkan bagi industri asing hanya mendorong pertumbuhan ekonomi negara lain. Karena itu, dia memastikan saatnya Indonesia melakukan hilirisasi bahan baku SDA.
“Satu bagaimana sekarang kita harus memastikan sumber daya alam kita dapat di hilirisasi dan di industrialisasi di Indonesia kita sudah waktunya bahwa sumber daya kita raw material kita tidak boleh dikirim mentah-mentah seperti yang dahulu,” tuturnya.
Untuk sektor pangan, pemerintah berupaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Potensi SDA yang dimiliki Indonesia memungkinkan ambisi pemerintah bisa terwujud.
“Pertumbuhan lain yang kita harapkan bagaimana kita menjadi lumbung pangan dunia. Kelautan kita merupakan ekonomi yang hari ini masih belum mencapai potensinya,” katanya.
Hal serupa pun akan difokuskan pada ekonomi digitalisasi. Erick Thohir mencatat ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai angka Rp4.500 triliun pada 2030. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Ketiga digitalisasi ekonomi. Ekonomi digital kita tahun 2030 akan mencapai 4500 triliun, angka yang luar biasa, ini potensi yang merupakan terbesar di Asia tenggara untuk digital ekonominya 40 persen,” ucap dia.
Aspek terakhir adalah ekonomi dan keuangan syariah yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional. Erick menegakkan pemerintah terus mendorong ekonomi syariah agar tumbuh dan berkembang, bahkan menjadi pemain utama global.
“Jika shalat tiang agama, maka ekonomi syariah adalah salah satu tiang pertumbuhan negara kita. Sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia, sudah waktunya ekonomi syariah bangsa kita memimpin paling depan,” ucap dia.
Adapun keempat aspek tersebut adalah hilirisasi sumber daya alam (SDA), sektor pangan dan perikanan, ekonomi digitalisasi, hingga ekonomi dan keuangan syariah.
“ Pertumbuhan ekonomi kita 5 persen setiap tahun sampai 2045 adalah angka yang wajar, tapi tidak mudah bahwa bagaimana dengan kondisi dunia yang terombang-ambing justru kita punya potensi yang terus tumbuh. Kalau kita bisa fokus kepada empat pertumbuhan ekonomi yang kita bisa dorong bersama-sama,” ungkap Erick melalui akun instagram, Senin (10/10/2022).
Terkait hilirisasi sumber daya alam , Erick Thohir memastikan, bahan baku atau raw material akan diprioritaskan untuk Industri dalam negeri. Sehingga, ekspor SDM akan ditekan pemerintah.
Erick mencatat bahan baku dalam negeri yang diekspor dan diperuntukkan bagi industri asing hanya mendorong pertumbuhan ekonomi negara lain. Karena itu, dia memastikan saatnya Indonesia melakukan hilirisasi bahan baku SDA.
“Satu bagaimana sekarang kita harus memastikan sumber daya alam kita dapat di hilirisasi dan di industrialisasi di Indonesia kita sudah waktunya bahwa sumber daya kita raw material kita tidak boleh dikirim mentah-mentah seperti yang dahulu,” tuturnya.
Untuk sektor pangan, pemerintah berupaya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Potensi SDA yang dimiliki Indonesia memungkinkan ambisi pemerintah bisa terwujud.
“Pertumbuhan lain yang kita harapkan bagaimana kita menjadi lumbung pangan dunia. Kelautan kita merupakan ekonomi yang hari ini masih belum mencapai potensinya,” katanya.
Hal serupa pun akan difokuskan pada ekonomi digitalisasi. Erick Thohir mencatat ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai angka Rp4.500 triliun pada 2030. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
“Ketiga digitalisasi ekonomi. Ekonomi digital kita tahun 2030 akan mencapai 4500 triliun, angka yang luar biasa, ini potensi yang merupakan terbesar di Asia tenggara untuk digital ekonominya 40 persen,” ucap dia.
Aspek terakhir adalah ekonomi dan keuangan syariah yang diyakini mampu mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional. Erick menegakkan pemerintah terus mendorong ekonomi syariah agar tumbuh dan berkembang, bahkan menjadi pemain utama global.
“Jika shalat tiang agama, maka ekonomi syariah adalah salah satu tiang pertumbuhan negara kita. Sebagai negara dengan muslim terbesar di dunia, sudah waktunya ekonomi syariah bangsa kita memimpin paling depan,” ucap dia.
(akr)