Membaca Kans Besar Komoditas Pertanian Indonesia Kuasai Pasar Internasional
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Potensi pertanian Indonesia amat luas dan besar. Dengan kondisi pangan global hari ini, komoditas pertanian memiliki kans menguasai pasar internasional.
Kondisi tersebut tercermin dalam gelaran acara 'One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture (ODICOFF)' yang dilaksanakan di The Ven Embassy Row Washington DC 2015 Massachusetts Avenue NW, Washington, DC 20036, Selasa (11/10) sore waktu setempat. Acara juga dihelat secara hybrid dengan diikuti ratusan peserta.
ODICOFF merupakan program kunjungan ke berbagai negara dalam rangka mendorong ekspor produk pertanian . Tahun ini merupakan kali kedua digelar, dimana Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana (PSP) Kementerian Pertanian bertindak sebagai tuan rumah alias penyelenggara acara.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa kualitas komoditas pertanian dan produk turunannya menjadi sarat mutlak, untuk menembus pasar internasional. Maka dari itu, kementeriannya terus memperkuat pemberdayaan petani dari hulu ke hilir. Output-nya tak lain menghasilkan produk unggulan.
"Teknologi dan inovasi menjadi kunci utamanya. Bagaimana dengan kedua aspek itu mengembangkan sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Mentan SYL -sapaannya- menekankan, pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi krisis pangan yang saat ini banyak mengancam negara-negara di dunia. Mentan SYL menjelaskan sebagai bagian dari komunitas global, G20 berkomitmen mendukung peran krusial dari sektor pertanian dalam menyediakan pangan dan gizi bagi semua orang.
"Termasuk menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Jangan biarkan satu orangpun tertinggal di belakang, leaving no one behind,” tegas Mentan.
Sementara Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil mencontohkan, bagaimana komoditas kopi Indonesia amat digemari pasar internasional. Dalam acara ODICOFF, mereka amat tertarik terhadap potensi pengembangan kopi khas Indonesia.
Kondisi tersebut tercermin dalam gelaran acara 'One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture (ODICOFF)' yang dilaksanakan di The Ven Embassy Row Washington DC 2015 Massachusetts Avenue NW, Washington, DC 20036, Selasa (11/10) sore waktu setempat. Acara juga dihelat secara hybrid dengan diikuti ratusan peserta.
ODICOFF merupakan program kunjungan ke berbagai negara dalam rangka mendorong ekspor produk pertanian . Tahun ini merupakan kali kedua digelar, dimana Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana (PSP) Kementerian Pertanian bertindak sebagai tuan rumah alias penyelenggara acara.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, bahwa kualitas komoditas pertanian dan produk turunannya menjadi sarat mutlak, untuk menembus pasar internasional. Maka dari itu, kementeriannya terus memperkuat pemberdayaan petani dari hulu ke hilir. Output-nya tak lain menghasilkan produk unggulan.
"Teknologi dan inovasi menjadi kunci utamanya. Bagaimana dengan kedua aspek itu mengembangkan sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Mentan SYL -sapaannya- menekankan, pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi krisis pangan yang saat ini banyak mengancam negara-negara di dunia. Mentan SYL menjelaskan sebagai bagian dari komunitas global, G20 berkomitmen mendukung peran krusial dari sektor pertanian dalam menyediakan pangan dan gizi bagi semua orang.
"Termasuk menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Jangan biarkan satu orangpun tertinggal di belakang, leaving no one behind,” tegas Mentan.
Sementara Direktur Jenderal PSP Kementan, Ali Jamil mencontohkan, bagaimana komoditas kopi Indonesia amat digemari pasar internasional. Dalam acara ODICOFF, mereka amat tertarik terhadap potensi pengembangan kopi khas Indonesia.