Erick Thohir Larang BUMN Geluti Bisnis Film, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melarang perusahaan plat merah terjun menggeluti bisnis perfilman. Hal itu lantaran bukan ahlinya perusahaan BUMN.
"Saya melarang BUMN berkiprah di bidang yang bukan ahlinya seperti pembuatan film sendiri. Ngapain bikin film, bukan ahlinya," ujar Erick saat Focus Group Discussion tentang pembiayaan untuk mendukung ekosistem perfilman di Jakarta, dikutip Jumat (14/10/2022).
Erick telah mengubah model bisnis Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN). Di mana, PFN difokuskan sebagai lembaga yang mendukung ekosistem perfilman nasional. Dukungan tersebut berupa pembiayaan, infrastruktur, hingga tempat pembuatan film (shooting).
Pihaknya memastikan Kementerian BUMN akan memperkuat ekosistem perfilman di dalam negeri. Pemerintah pun "Harapannya, ekosistem ini bukan hanya mengantarkan film-film Indonesia lebih berkualitas, tapi juga meramaikan industri kreatif yang bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi para pejuang ekonomi," ucap dia.
Dia menilai industri kreatif menjadi salah satu fondasi utama dalam menjaga tren pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tetap tumbuh 5 persen setiap tahun hingga 2045. Dia juga mengatakan Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri kreatif, mulai dari pariwisata, olahraga, musik, film, fashion, dan kuliner.
Lihat SINDOgrafis: Motor Triumph yang Dipakai James Bond Terjual Rp2,3 Miliar
Sektor tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan. Erick optimistis Indonesia dapat menjaga tren pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan.
"Saya melarang BUMN berkiprah di bidang yang bukan ahlinya seperti pembuatan film sendiri. Ngapain bikin film, bukan ahlinya," ujar Erick saat Focus Group Discussion tentang pembiayaan untuk mendukung ekosistem perfilman di Jakarta, dikutip Jumat (14/10/2022).
Erick telah mengubah model bisnis Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PFN). Di mana, PFN difokuskan sebagai lembaga yang mendukung ekosistem perfilman nasional. Dukungan tersebut berupa pembiayaan, infrastruktur, hingga tempat pembuatan film (shooting).
Pihaknya memastikan Kementerian BUMN akan memperkuat ekosistem perfilman di dalam negeri. Pemerintah pun "Harapannya, ekosistem ini bukan hanya mengantarkan film-film Indonesia lebih berkualitas, tapi juga meramaikan industri kreatif yang bisa membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi para pejuang ekonomi," ucap dia.
Dia menilai industri kreatif menjadi salah satu fondasi utama dalam menjaga tren pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tetap tumbuh 5 persen setiap tahun hingga 2045. Dia juga mengatakan Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri kreatif, mulai dari pariwisata, olahraga, musik, film, fashion, dan kuliner.
Lihat SINDOgrafis: Motor Triumph yang Dipakai James Bond Terjual Rp2,3 Miliar
Sektor tersebut dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia ke depan. Erick optimistis Indonesia dapat menjaga tren pertumbuhan ekonomi yang positif ke depan.
(nng)