Indonesia Water Fund Dapatkan Komitmen Investasi Rp15 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah partner strategis terkait proyek Indonesia Water Fund. Penandatanganan dilakukan di Bali Nusa Dua Convention Center di sela-sela acara SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko bersama dengan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono, Managing Director of Suez Recycling Pacific Pte Ltd Farsyad Kaviani Dehkordi, dan Chairman & CEO PT CITIC Envirotech Indonesia Gwo Liang Jeremey.
Tiko mengatakan investor untuk program Indonesia Water Fund berkomitmen berinvestasi sebesar USD1 miliar atau lebih dari Rp15 triliun. Dia memastikan program Indonesia Water Fund sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan atau SDG’s Indonesia, yaitu memberikan fasilitas air murah kepada masyarakat.
“Saat ini masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah untuk memenuhi konsumsi air bersih atau membeli air galon dengan harga yang mahal. Program Indonesia Water Fund ini akan membuka akses air bersih bagi masyarakat hingga ke wilayah kabupaten kota,” ungkap Tiko, Selasa (18/10/2022).
Setelah proses penandatanganan dilaksanakan, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya Ditjen Sumber Daya Air untuk membahas regulasi.
“Kami juga akan berkolaborasi dengan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, serta PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) lokal sehingga proses pengerjaan pipa air bisa langsung dinikmati oleh masyarakat sekitar,” katanya.
Dia menjelaskan Indonesia Water Fund merupakan solusi dari pendanaan proyek pembangunan air bersih yang tidak semuanya bisa didanai oleh APBN. Karena itu proyek pembangunan air bersih memerlukan dana sekitar Rp190 triliun sedangkan APBN hanya mengalokasikan dana sekitar Rp60 triliun.
Indonesia Water Fund baru saja diresmikan pemerintah. Program tersebut diinisiasi Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko bersama dengan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono, Managing Director of Suez Recycling Pacific Pte Ltd Farsyad Kaviani Dehkordi, dan Chairman & CEO PT CITIC Envirotech Indonesia Gwo Liang Jeremey.
Tiko mengatakan investor untuk program Indonesia Water Fund berkomitmen berinvestasi sebesar USD1 miliar atau lebih dari Rp15 triliun. Dia memastikan program Indonesia Water Fund sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan atau SDG’s Indonesia, yaitu memberikan fasilitas air murah kepada masyarakat.
“Saat ini masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah untuk memenuhi konsumsi air bersih atau membeli air galon dengan harga yang mahal. Program Indonesia Water Fund ini akan membuka akses air bersih bagi masyarakat hingga ke wilayah kabupaten kota,” ungkap Tiko, Selasa (18/10/2022).
Setelah proses penandatanganan dilaksanakan, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya Ditjen Sumber Daya Air untuk membahas regulasi.
“Kami juga akan berkolaborasi dengan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, serta PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) lokal sehingga proses pengerjaan pipa air bisa langsung dinikmati oleh masyarakat sekitar,” katanya.
Dia menjelaskan Indonesia Water Fund merupakan solusi dari pendanaan proyek pembangunan air bersih yang tidak semuanya bisa didanai oleh APBN. Karena itu proyek pembangunan air bersih memerlukan dana sekitar Rp190 triliun sedangkan APBN hanya mengalokasikan dana sekitar Rp60 triliun.
Indonesia Water Fund baru saja diresmikan pemerintah. Program tersebut diinisiasi Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.
(uka)