Krisis Energi Global Bisa Jadi Berkah Buat Indonesia, Benarkah?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ancaman krisis energi global bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Alasannya Indonesia memiliki sumber energi yang beragam, mulai dari energi fosil hingga energi baru terbarukan (EBT) .
"Ini potensi kita untuk memanfaatkan kondisi yang ada saat ini. Bagaimana kita mendorong potensi-potensi yang ada di Indonesia untuk dimanfaatkan secara lebih besar,” kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna dalam webinar Kesiapan Energi Terbarukan dan Nuklir dalam Mendukung Pencapaian Net Zero Emission, Senin (24/10/2022).
Feby menyebut sejumlah negara mulai berlomba untuk berinvestasi di Indonesia dengan tujuan mengisi kebutuhan energi di negaranya. Karenanya, Feby mengingatkan agar upaya transisi energi ini tidak justru melupakan kebutuhan energi dalam negeri.
“Bukan berarti tidak mau ekspor. Yang penting adalah transisi energi ini jangan sampai kita hanya membantu negara luar,” ujar Feby.
Menurut Feby, kebutuhan energi dalam negeri maupun kebutuhan untuk ekspor nantinya perlu diseimbangkan. Perlu ada formula yang membuat Indonesia bisa memanfaatkan EBT sekaligus bisa menjadikannya sebagai devisa.
“Selama ini devisa kita hanya dari energi fosil. Ke depan bisa kita alihkan ke EBT,” ujar Feby.
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyo mengatakan bahwa dalam membahas krisis energi, perlu juga membicarakan masalah darurat energi . Karenanya, dia penyebut saat ini DEN sedang menyusun rancangan Perpres tentang Cadangan Penyangga Energi.
“Krisis energi itu ketika kita kekurangan energi. Darurat energi terjadi ketika ada suatu masalah. Misalnya kilang meledak,” ujar Agus.
"Ini potensi kita untuk memanfaatkan kondisi yang ada saat ini. Bagaimana kita mendorong potensi-potensi yang ada di Indonesia untuk dimanfaatkan secara lebih besar,” kata Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna dalam webinar Kesiapan Energi Terbarukan dan Nuklir dalam Mendukung Pencapaian Net Zero Emission, Senin (24/10/2022).
Feby menyebut sejumlah negara mulai berlomba untuk berinvestasi di Indonesia dengan tujuan mengisi kebutuhan energi di negaranya. Karenanya, Feby mengingatkan agar upaya transisi energi ini tidak justru melupakan kebutuhan energi dalam negeri.
“Bukan berarti tidak mau ekspor. Yang penting adalah transisi energi ini jangan sampai kita hanya membantu negara luar,” ujar Feby.
Menurut Feby, kebutuhan energi dalam negeri maupun kebutuhan untuk ekspor nantinya perlu diseimbangkan. Perlu ada formula yang membuat Indonesia bisa memanfaatkan EBT sekaligus bisa menjadikannya sebagai devisa.
“Selama ini devisa kita hanya dari energi fosil. Ke depan bisa kita alihkan ke EBT,” ujar Feby.
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyo mengatakan bahwa dalam membahas krisis energi, perlu juga membicarakan masalah darurat energi . Karenanya, dia penyebut saat ini DEN sedang menyusun rancangan Perpres tentang Cadangan Penyangga Energi.
“Krisis energi itu ketika kita kekurangan energi. Darurat energi terjadi ketika ada suatu masalah. Misalnya kilang meledak,” ujar Agus.