Didera Krisis Gas, Pejabat Jerman Tawarkan Solusi Kontroversial

Senin, 31 Oktober 2022 - 14:14 WIB
loading...
Didera Krisis Gas, Pejabat Jerman Tawarkan Solusi Kontroversial
Pejabat Jerman mendorong digunakannya metode fracking yang dilarang di negara itu untuk memproduksi gas domestik. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner menyerukan agar negara itu mempelajari masalah produksi shale gas domestik menggunakan metode fracking, yang saat ini dilarang di negara itu.

Teknologi ini memungkinkan minyak dan gas diekstraksi dari batuan serpih dengan memecahnya dengan cairan bertekanan, termasuk air dan bahan kimia. Teknik ini telah digunakan di Jerman sejak tahun 1960-an untuk mengekstrak gas alam dari cadangan konvensional, termasuk batu pasir dan batu karbonat. Sekitar sepertiga dari gas alam yang diproduksi di negara ini berasal dari cadangan yang disadap dengan fracking.



Namun, metode fracking yang tidak konvensional pada lapisan serpih dan batu bara yang menggunakan teknik pengeboran horizontal ini dikenai moratorium pada tahun 2011. Bahkan, kemudian sebagian besar dilarang di Jerman dengan alasan risiko lingkungan seperti menyebabkan polusi air tanah, bahkan gempa bumi.

"Kami memiliki simpanan gas yang signifikan di Jerman yang dapat diekstraksi tanpa membahayakan air minum," kata Lindner. "Agak tidak bertanggung jawab untuk menahan diri dari fracking karena komitmen ideologis," tambahnya seperti dikutip dari Russia Today, Senin (31/10/2022).

Menurut pejabat itu, produksi dimungkinkan di beberapa ladang gas, dengan Jerman mampu memenuhi kebutuhan yang relatif besar dari sumbernya sendiri, yang akan berguna mengingat situasi di seluruh dunia.



Seruan itu muncul di tengah krisis energi yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat pengurangan impor energi dari Rusia, yang sebelumnya merupakan pemasok terbesar blok tersebut.

Konflik di Ukraina telah mengakibatkan perang sanksi habis-habisan terhadap Moskow, menargetkan komoditas termasuk minyak dan gas, dan berkontribusi pada melonjaknya harga energi di UE dan di seluruh dunia.

Pada bulan April lalu, Wakil Rektor dan Menteri Energi Jerman Robert Habeck menolak gagasan mengekstraksi gas serpih di Jerman dengan fracking dengan alasan lingkungan. Dia menekankan bahwa akan memakan waktu bertahun-tahun sebelum dimungkinkan untuk mendapatkan izin yang diperlukan dan membangun produksi dengan menggunakan metode tersebut.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)