Pembangunan Infrastruktur Semata Tak Cukup Dorong Transformasi Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dalam upaya mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di Indonesia harus diiringi dengan pembangunan manusia dan ekosistem hidup layak.
“Untuk mendorong transformasi ekonomi dan lepas dari tekanan pandemi, kita tidak cukup hanya memperbaiki infrastruktur dasar saja, tapi juga membangun ekosistem untuk hidup layak,” ucap Muhadjir dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
Dia melanjutkan, pembangunan ekosistem untuk hidup layak sesuai dengan arahan presiden dalam tujuh Prioritas Nasional 2023 yang di antaranya membahas tentang pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia.
“Kalau saya boleh menyampaikan, pembangunan infrastruktur itu prasyarat pembangunan. Tapi kalau pembangunan sendiri adalah pembangunan manusianya,” ungkap Muhadjir.
Menurutnya, dua-duanya memiliki peran sejajar karena sama pentingnya dan saling menentukan Indonesia ke depan. Muhadjir menambahkan, saat ini Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah bersama, yaitu masih ditemuinya kemiskinan ekstrem pada sekitar 5 juta penduduk (2,04%) dan angka stunting masih di kisaran 24%.
Upaya terobosan harus dilakukan agar kemiskinan ekstrem dapat dihapuskan pada tahun 2024 dan stunting dapat diturunkan menjadi 14% pada tahun 2024. Kedua persoalan ini harus dituntaskan bersama.
“Kami berharap PUPR dan Pak Basuki memprioritaskan kemiskinan. Titik kantong kemiskinan ekstrem harus dilihat secara menyeluruh, bukan hanya luarnya saja. Kita juga harus bangun ekosistem agar mereka dapat hidup berkelanjutan,” jelasnya.
“Untuk mendorong transformasi ekonomi dan lepas dari tekanan pandemi, kita tidak cukup hanya memperbaiki infrastruktur dasar saja, tapi juga membangun ekosistem untuk hidup layak,” ucap Muhadjir dalam keterangannya, Senin (31/10/2022).
Dia melanjutkan, pembangunan ekosistem untuk hidup layak sesuai dengan arahan presiden dalam tujuh Prioritas Nasional 2023 yang di antaranya membahas tentang pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia.
“Kalau saya boleh menyampaikan, pembangunan infrastruktur itu prasyarat pembangunan. Tapi kalau pembangunan sendiri adalah pembangunan manusianya,” ungkap Muhadjir.
Menurutnya, dua-duanya memiliki peran sejajar karena sama pentingnya dan saling menentukan Indonesia ke depan. Muhadjir menambahkan, saat ini Indonesia masih menyisakan pekerjaan rumah bersama, yaitu masih ditemuinya kemiskinan ekstrem pada sekitar 5 juta penduduk (2,04%) dan angka stunting masih di kisaran 24%.
Upaya terobosan harus dilakukan agar kemiskinan ekstrem dapat dihapuskan pada tahun 2024 dan stunting dapat diturunkan menjadi 14% pada tahun 2024. Kedua persoalan ini harus dituntaskan bersama.
“Kami berharap PUPR dan Pak Basuki memprioritaskan kemiskinan. Titik kantong kemiskinan ekstrem harus dilihat secara menyeluruh, bukan hanya luarnya saja. Kita juga harus bangun ekosistem agar mereka dapat hidup berkelanjutan,” jelasnya.
(uka)