Menuju Indonesia Maju 2045, Festival Inovasi Disrupto kembali Digelar Secara Virtual

Selasa, 07 Juli 2020 - 14:35 WIB
loading...
Menuju Indonesia Maju...
DISRUPTO Fest kembali diselenggarakan pada 17-18 Juli 2020 mengangkat tema Exploration and Experimentation. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - DISRUPTO Fest kembali diselenggarakan pada 17-18 Juli 2020 mengangkat tema Exploration and Experimentation untuk menjajaki tantangan dan kesempatan yang akan dihadapi manusia di masa akan datang.

Festival tahunan yang kali ini dilaksanakan secara virtual dan akan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ini rencananya menghadirkan beragam inovator dunia yang menyajikan eksplorasi dan eksperimentasi untuk membantu kelangsungan hidup manusia di masa depan.

"Berangkat dari Visi Indonesia 2045 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo bahwa pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia nanti di 2045 kita harus mencapai posisi sebagai negara maju maka dibutuhkan upaya segala industri dan sektor kehidupan untuk berubah menuju arah yang lebih baik," ungkap CEO dan Partner dari DISRUPTO Gupta Sitorus dalam keterangan pers, Selasa (7/7/2020).

Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah terus mengeksplorasi seluruh ruang pikiran dan berbagai potensi inovasi yang ada di negara ini dan bereksperimentasi dengan segala kemungkinan. "Atas dasar itu Exploration Experimentation menjadi tema besar yang dibahas pada seluruh sesi DISRUPTO Fest 2020," ujarnya.

Festival teknologi dan sains virtual yang pertama kali dilakukan di Indonesia ini akan memperlihatkan kemajuan teknologi dan sains yang telah dicapai manusia sekaligus membuktikan esensi keberadaan teknologi untuk membantu kelangsungan hidup manusia dan menjawab berbagai tantangan yang akan dihadapi manusia di masa depan.

Beberapa tantangan yang menjadi highlight dalam festival DISRUPTO kali ini antara lain prediksi pandemi di masa depan yang bisa lebih parah daripada COVID-19 yang kini menginfeksi lebih dari 3 juta orang dan ancaman kelaparan dan krisis pangan global setelah pandemi.

(Baca Juga: Inovasi Jadi Kunci Industri untuk Bertahan di Masa Pandemi)

Untuk itu DISRUPTO Fest 2020 menghadirkan para ilmuwan kaliber dunia seperti Mark Post yang akan bicara tentang daging buatan dari sel kultur dan Nanshu Lu, pengembang tato elektronik yang dapat digunakan untuk mengecek kondisi kesehatan penggunanya.

Selain dua nama tersebut, gelaran yang tahun lalu dihadiri lebih dari 17.000 pengunjung, lebih dari 165 pembicara, 100 lebih awak media, dan 40 lebih exhibitors ini juga akan turut menghadirkan para inovator pada bidangnya masing-masing, seperti Ariel Ekblaw dari MIT Media Lab yang akan bicara tentang bagaimana ia membuat simulasi bermasyarakat di luar angkasa melalui Space Exploration Initiative yang ia pimpin.

Lalu, Cyril Diagne seorang artist-in-residence Google yang akan menjelaskan proyek aplikasi augmented reality untuk memindai benda nyata masuk ke dalam layar komputer, kemudian Dean Ho dari The N.1 Institute of Health National University Singapore yang akan bicara tentang sistem kecerdasan buatan untuk menemukan kombinasi terapi bagi penyakit menular.

Tidak hanya itu, DISRUPTO Fest 2020 juga akan menghadirkan para inovator dalam negeri seperti Irene Agrivina dari XXLab Jogjakarta yang akan bicara mengenai penemuan tekstil dari bahan limbah tahu dan tempe serta Sharlini Erliza Putri dari perusahan rintisan Nusantics yang akan bicara mengenai genomik dan kaitannya dengan visi manusia untuk tinggal di luar angkasa.
DISRUPTO Fest 2020 juga akan menghadirkan program hiburan berupa penampilan musisi-musisi Tanah Air dengan genre musik yang eksploratif dan eksperimental seperti Goodnight Electric, Agatha Pricilla, Mantra Vutura, Tanayu, dan Adrian Khalif.

Festival virtual yang akan ditayangkan secara live melalui platform Vidio dan Cakap ini akan terbagi dalam 4 kanal, kanal teknologi dan sains, kanal bisnis dan gaya hidup yang didukung Sampoerna University, kanal musik, dan kanal workshop.

"Sejalan dengan visi kami di Sampoerna University untuk mempersiapkan pemimpin masa depan dengan karakter moral yang kuat serta keahlian yang kompetitif, kami merasa Disrupto Fest 2020 dengan narasumber ahli di bidang teknologi, sains, dan bisnis dari dalam dan luar negeri menjadi platform yang tepat untuk memberikan inspirasi bagi generasi muda Indonesia," ungkap President of Sampoerna University Marshall E Schott.

Festival virtual yang terbuka untuk umum ini menargetkan 200.000 penonton dari berbagai kalangan. Diharapkan acara ini akan menjadi wadah untuk bertukar pikiran antara para inovator, pelaku ekonomi seperti startups, korporasi, modal ventura, dan institusi keuangan lokal maupun global.

Daniel Surya, Co-founder DISRUPTO dan Executive Chairman WIR Group, menjelaskan, sejak awal pihaknya membangun Disrupto sebagai sebuah ekosistem pemikiran inovatif dengan tujuan untuk membangkitkan penemuan-penemuan mutakhir bagi kemajuan Indonesia dalam bidang teknologi, sains, bisnis, dan kehidupan bermasyarakat.

"Misi itu sejalan dengan Visi Indonesia 2045 sehingga kami mengambil momentum Disrupto Fest sebagai langkah awal kami dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di 100 tahun kemerdekan pada 2045 nanti," jelasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)