Buka Gerai ke-12 di Medan, DEPO Bidik Pendapatan Rp2,6 Triliun di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meningkatnya mobilitas masyarakat seiring melandainya pandemi Covid-19 turut mendorong konsumsi. Hal ini membuat pelaku usaha optimistis bahwa perlahan tapi pasti ekonomi akan pulih, termasuk juga di daerah.
Sejalan dengan hal tersebut, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) yang membawahi supermarket bahan bangunan Depo Bangunan terus berekspansi dengan membuka gerai di berbagai daerah.
Setelah membuka gerai di Pondok Gede, Bekasi, pada Februari lalu, perseroan meresmikan gerai ke-12 di kota Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (12/11).
Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin menyatakan, DEPO memokuskan strategi pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel, termasuk percepatan pembukaan gerai fisik.
Untuk tahun ini, pihaknya memang menargetkan pembukaan dua gerai baru, dalam hal ini di Bekasi dan Medan. Menurut Kambiyanto, pemilihan kota Medan sebagai lokasi gerai ke-12 lantaran pihaknya melihat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) yang terus meningkat.
“Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumut terus menunjukkan perbaikan di tengah meningkatnya biaya produksi,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Senin (14/11/2022).
Tahun ini ekonomi Sumut diprediksi tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan rentang proyeksi 4,1-4,9% (year-on-year/yoy). Kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli tentunya akan mendorong konsumsi masyarakat.
“Tetap kuatnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin dari tetap tingginya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi. Ini menjadi pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi untuk dijadikan gerai ke-12,” bebernya.
Lebih lanjut Kambiyanto juga menyebut bahwa pemilihan kota Medan merupakan bagian dari upaya diversifikasi bisnis yang selama ini masih didominasi di pulau Jawa.
Dia menerangkan, pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60%. Sementara itu, pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh sebesar 10,4%, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6%.
“Selain itu, penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4% pada semester I/2022 ini dari sebelumnya 5,4% dari total penjualan,” urainya.
Kambiyanto optimistis, gerai ke-12 di kota Medan akan semakin meningkatkan pendapatan Depo Bangunan pada tahun ini. Hingga kuartal III/2022 DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,879 triliun, naik 10,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,0%, marjin EBITDA 5,0% atau Rp 95 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,2% atau sebesar Rp60 miliar. “Pada akhir tahun, pendapatan diharapkan bisa mencapai Rp2,55-2,6 triliun,” ungkap Kambiyanto.
Peresmian gerai ke-12 Depo Bangunan di Ringroad Gagak Hitam dihadiri asosiasi profesi seperti kontraktor developer real estate, arsitek dan desainer interior, serta supplier bahan bangunan.
Untuk diketahui, Depo Bangunan merupakan supermarket bahan bangunan yang menyediakan kebutuhan membangun dan merenovasi rumah mulai dari bahan bangunan hingga perlengkapan rumah tangga.
Sejalan dengan hal tersebut, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) yang membawahi supermarket bahan bangunan Depo Bangunan terus berekspansi dengan membuka gerai di berbagai daerah.
Setelah membuka gerai di Pondok Gede, Bekasi, pada Februari lalu, perseroan meresmikan gerai ke-12 di kota Medan, Sumatera Utara, pada Sabtu (12/11).
Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin menyatakan, DEPO memokuskan strategi pada pengembangan dan diversifikasi produk, pengembangan dan perluasan channel, termasuk percepatan pembukaan gerai fisik.
Untuk tahun ini, pihaknya memang menargetkan pembukaan dua gerai baru, dalam hal ini di Bekasi dan Medan. Menurut Kambiyanto, pemilihan kota Medan sebagai lokasi gerai ke-12 lantaran pihaknya melihat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) yang terus meningkat.
“Berbagai indikator ekonomi terkini di Sumut terus menunjukkan perbaikan di tengah meningkatnya biaya produksi,” ujarnya melalui siaran pers, dikutip Senin (14/11/2022).
Tahun ini ekonomi Sumut diprediksi tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan rentang proyeksi 4,1-4,9% (year-on-year/yoy). Kian pulihnya mobilitas dan membaiknya daya beli tentunya akan mendorong konsumsi masyarakat.
“Tetap kuatnya ekonomi di Sumatera Utara tercermin dari tetap tingginya mobilitas masyarakat yang dapat mendorong konsumsi. Ini menjadi pertimbangan utama kami dalam memilih lokasi untuk dijadikan gerai ke-12,” bebernya.
Lebih lanjut Kambiyanto juga menyebut bahwa pemilihan kota Medan merupakan bagian dari upaya diversifikasi bisnis yang selama ini masih didominasi di pulau Jawa.
Dia menerangkan, pulau Jawa masih merupakan pusat pasar dengan kontribusi hingga 60%. Sementara itu, pertumbuhan organik secara wilayah terbagi menjadi di Bali yang tumbuh sebesar 10,4%, diikuti Lampung yang tumbuh sebesar 9,6%.
“Selain itu, penjualan online lewat WhatsApp juga menunjukkan kontribusi yang terus meningkat menjadi 7,4% pada semester I/2022 ini dari sebelumnya 5,4% dari total penjualan,” urainya.
Kambiyanto optimistis, gerai ke-12 di kota Medan akan semakin meningkatkan pendapatan Depo Bangunan pada tahun ini. Hingga kuartal III/2022 DEPO berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,879 triliun, naik 10,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan membukukan marjin laba bruto sebesar 18,0%, marjin EBITDA 5,0% atau Rp 95 miliar dan marjin laba tahun berjalan sebesar 3,2% atau sebesar Rp60 miliar. “Pada akhir tahun, pendapatan diharapkan bisa mencapai Rp2,55-2,6 triliun,” ungkap Kambiyanto.
Peresmian gerai ke-12 Depo Bangunan di Ringroad Gagak Hitam dihadiri asosiasi profesi seperti kontraktor developer real estate, arsitek dan desainer interior, serta supplier bahan bangunan.
Untuk diketahui, Depo Bangunan merupakan supermarket bahan bangunan yang menyediakan kebutuhan membangun dan merenovasi rumah mulai dari bahan bangunan hingga perlengkapan rumah tangga.
(ind)