Pertapreneur Aggregator Dinilai Beri Banyak Manfaat bagi UMKM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Pertapreneur Aggregator yang sedang dilaksanakan PT Pertamina (Persero) dinilai mendatangkan banyak keuntungan bagi mitra binaan. UMKM mitra binaan yang mengikuti program tersebut berkesempatan pengembangan bisnis, hingga memperoleh peluang untuk memperluas pasar.
"UMKM Indonesia sangat berpotensi menembus atau berkiprah di pasar global. Potensi tersebut terlihat dari beberapa peserta yang mengikuti program Pertapreneur Aggregator yang sudah bisa mulai merambah ke pasar internasional," ungkap Head Branch Promotion Djarum Yohanes Dani dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Untuk mampu menembus pasar internasional, ujar dia, UMKM harus memiliki unique selling point, quality management system dan legal document atau sertifikasi. Selain itu, untuk bersaing di era digital, UMKM juga perlu memanfaatkan platform media sosial.
"Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam hal melakukan campaign dan aktvitas promosi lainnya ke calon konsumen yang sesuai dengan target market produk tersebut. UMKM dapat pula memaksimalkan penggunaan platform marketplace sehingga dapat lebih mudah untuk menjangkau konsumen dan juga menjaga availability produk," tuturnya.
Sebanyak 10 mitra binaan Pertamina akan berlaga pada babak Final Fitching Day menuju juara dan best innovation awarded di ajang Pertapreneur Aggregator pada 4 Desember 2022. Mereka adalah Sathya Narayana (Denara Duta Mandiri), Nurhayati Aisyah (Asia Garment Internasional), Putu Wilas (CV Natural Bali Kulkul), Intan Anastasia Amsyah (Hitara Black Garlic).
Kmeudian, Bambang Tri Mulyono (Mbah Hardjo), Ismail Marzuki (Bali Honey Republic), Agung Setiawan (CV Woodeco Indonesia), Meeta A Fauzan (CV Aamira), Ni Made Roni (Made Tea) dan Wayan Putri Antara (CV Bali Ayu Shop).
Yohannes yang terlibat dalam babak Semi Final Fitching Day mengatakan, beberapa UMKM peserta Pertapreneur Aggregator sudah sangat baik secara jejaring, baik ke investor maupun sesama mitra. “Harapan kami UMKM binaan yang lolos bisa memanfaatkan skill tersebut untuk memperluas lini bisnisnya dan juga membantu sesama UMKM untuk mendapatkan peluang mengembangkan bisnisnya dan maju bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Executive Facilitator MarkPlus Institute Eka J Budiman menilai program Petrapreneur Aggregator sangat menarik. "Program-program semacam ini hasilnya akan sangat membantu UMKM," tandasnya.
Satya Narayana, dari Denara Duta Mandiri, mengaku senang lolos ke babak final. Bisnis kosmetik yakni body care dan spa product-nya yang telah menjadi binaan Pertamina sejak 2020 itu sudah melalui program Go Digital, Go Global serta diajak untuk pameran INACRAFT 2022. Satya berencana fokus untuk mengembangkan digital marketing dan inovasi produk.
"Kami ikut masuk seleksi Pertamina Pertapreneur Agregator, dan dibimbing oleh pelatih dari MarkPlus, lalu juga berkesempatan diajak Pameran Trade Expo Indonesia 2022," ungkapnya.
Sementara, pemilik Woodeco Indonesia Agung Setiawan mengatakan usahanya mengolah limbah serbuk kayu menjadi wood pellets telah menembus pasar ekspor. Apabila terpilih menjadi aggregator, imbuh Agung, dia akan menangkap peluang kolaborasi dengan UMKM lain untuk ikut serta dalam produksi dan pascaproduksi baik sebagai entrepreneur, suplier bahan baku maupun mencetak entrepeneur.
"UMKM Indonesia sangat berpotensi menembus atau berkiprah di pasar global. Potensi tersebut terlihat dari beberapa peserta yang mengikuti program Pertapreneur Aggregator yang sudah bisa mulai merambah ke pasar internasional," ungkap Head Branch Promotion Djarum Yohanes Dani dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Untuk mampu menembus pasar internasional, ujar dia, UMKM harus memiliki unique selling point, quality management system dan legal document atau sertifikasi. Selain itu, untuk bersaing di era digital, UMKM juga perlu memanfaatkan platform media sosial.
Baca Juga
"Hal ini bertujuan untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam hal melakukan campaign dan aktvitas promosi lainnya ke calon konsumen yang sesuai dengan target market produk tersebut. UMKM dapat pula memaksimalkan penggunaan platform marketplace sehingga dapat lebih mudah untuk menjangkau konsumen dan juga menjaga availability produk," tuturnya.
Sebanyak 10 mitra binaan Pertamina akan berlaga pada babak Final Fitching Day menuju juara dan best innovation awarded di ajang Pertapreneur Aggregator pada 4 Desember 2022. Mereka adalah Sathya Narayana (Denara Duta Mandiri), Nurhayati Aisyah (Asia Garment Internasional), Putu Wilas (CV Natural Bali Kulkul), Intan Anastasia Amsyah (Hitara Black Garlic).
Kmeudian, Bambang Tri Mulyono (Mbah Hardjo), Ismail Marzuki (Bali Honey Republic), Agung Setiawan (CV Woodeco Indonesia), Meeta A Fauzan (CV Aamira), Ni Made Roni (Made Tea) dan Wayan Putri Antara (CV Bali Ayu Shop).
Yohannes yang terlibat dalam babak Semi Final Fitching Day mengatakan, beberapa UMKM peserta Pertapreneur Aggregator sudah sangat baik secara jejaring, baik ke investor maupun sesama mitra. “Harapan kami UMKM binaan yang lolos bisa memanfaatkan skill tersebut untuk memperluas lini bisnisnya dan juga membantu sesama UMKM untuk mendapatkan peluang mengembangkan bisnisnya dan maju bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Executive Facilitator MarkPlus Institute Eka J Budiman menilai program Petrapreneur Aggregator sangat menarik. "Program-program semacam ini hasilnya akan sangat membantu UMKM," tandasnya.
Satya Narayana, dari Denara Duta Mandiri, mengaku senang lolos ke babak final. Bisnis kosmetik yakni body care dan spa product-nya yang telah menjadi binaan Pertamina sejak 2020 itu sudah melalui program Go Digital, Go Global serta diajak untuk pameran INACRAFT 2022. Satya berencana fokus untuk mengembangkan digital marketing dan inovasi produk.
"Kami ikut masuk seleksi Pertamina Pertapreneur Agregator, dan dibimbing oleh pelatih dari MarkPlus, lalu juga berkesempatan diajak Pameran Trade Expo Indonesia 2022," ungkapnya.
Sementara, pemilik Woodeco Indonesia Agung Setiawan mengatakan usahanya mengolah limbah serbuk kayu menjadi wood pellets telah menembus pasar ekspor. Apabila terpilih menjadi aggregator, imbuh Agung, dia akan menangkap peluang kolaborasi dengan UMKM lain untuk ikut serta dalam produksi dan pascaproduksi baik sebagai entrepreneur, suplier bahan baku maupun mencetak entrepeneur.
(fai)