Sumber Kekayaan Hartono Bersaudara, Konglomerat Berharta Rp660 Triliun

Selasa, 15 November 2022 - 17:28 WIB
loading...
Sumber Kekayaan Hartono Bersaudara, Konglomerat Berharta Rp660 Triliun
Bahasan seputar orang terkaya di Indonesia selalu memunculkan nama Budi Hartono dan Michael Hartono. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bahasan seputar orang terkaya di Indonesia selalu memunculkan nama Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Kakak beradik ini merupakan konglomerat yang tak asing lagi karena banyaknya perusahaan dan sektor bisnis yang dijalankan serta membuka jutaan lapangan pekerjaan.

Dengan bisnis yang menggurita, bisa dibayangkan melimpahnya harta kekayaan Hartono bersaudara ini. Mengutip Forbes, Selasa (15/11/2022), kekayaan Michael Hartono ditaksir mencapai USD22,2 miliar atau sekira Rp344,1 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS). Saat ini Michael berada di urutan ke-66 orang terkaya di dunia versi Forbes.

Sedangkan Budi Hartono, sang adik, diperkirakan memiliki harta Rp23,1 miliar atau sekitar Rp358 triliun. Bos Djarum ini berada di urutan ke-59 dalam daftar orang terkaya di dunia versi Forbes.

Sementara itu, berdasarkan data Forbes per 13 Desember 2021, kekayaan Hartono bersaudara jika ditotal mencapai sekitar USD42,6 miliar atau setara Rp660,3 triliun.



Harta kekayaan yang dimiliki konglomerat Tanah Air tersebut bersumber dari sejumlah bisnisnya yang beragam dan beberapa di antaranya berskala besar, di antaranya sebagai berikut:

1. Rokok
Harta kekayaan keluarga Hartono yang paling terkenal berasal dari bisnis rokok. Mereka adalah pemilik PT Djarum. Bisnis ini dimulai dari sang ayah Oei Wie Gwan yang mengakuisisi perusahaan rokok Indonesia yang gulung tikar pada 1951, lalu diberi nama Djarum. Selanjutnya, perusahaan rokok asal Kudus, Jawa Tengah itu terus berkembang hingga menjadi salah satu produsen rokok terbesar di Tanah Air.

2. Perbankan
Hartono bersaudara mendulang keuntungan yang besar dari bisnis perbankan yang dijalankan. Dengan memiliki mayoritas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), harta keluarga Hartono melonjak.

Hartono bersaudara sebelumnya mengakusisi BCA dari Sudono Salim yang mengalami keterpurukan saat krisis moneter 1998. Hartono bersaudara pun memilih membeli saham BCA di tengah kondisi terpuruk.

Keduanya lantas menguasai BCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan dengan kepemilikan 54,94% atau 67,72 miliar saham. Tercatat, per 21 Oktober 2022, kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp 1.047,85 triliun.

3. Elektronik
Hartono bersaudara mengembangkan bisnis elektronik melalui merek Polytron. Produknya sangat beragam, mulai dari televisi, AC, kulkas, mesin cuci, set top box, hingga motor listrik.

4. Media
Keluarga Hartono juga memiliki bisnis media komunikasi, yaitu melalui Djarum Media dengan nama Djarum Super Soccer TV, dan Polytron dengan nama Mola TV.



5. Properti
Sektor properti juga menjadi bagian dari bisnis Hartono bersaudara. Grup Djarum diketahui memiliki sejumlah properti bergengsi, mulai dari Menara BCA, mal Grand Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski, dan Kempinski Residence.

Proyek properti dengan segmen kelas menengah bawah juga dimiliki, di antaranya WTC Mangga Dua, Mal Daan Mogot, Karawang Resinda, dan Padma Hotel Karawang.

6. Agrobisnis
Agrobisnis juga menjadi sumber pundi-pundi konglomerat Hartono bersaudara. Bisnis tersebut dijalankan melalui PT Hartono Plantation Indonesia atau HPI-Ago. Berdiri sejak 2008, perseroan awalnya berfokus pada pengadaan kelapa sawit di Kalimantan Barat. Kini, HPI-Agro juga mengembangkan komoditi lain seperti cengkeh, tebu, jarak kepyar, dan minyak atsiri.

7. Retail Online dan Media Digital
Dalam beberapa tahun terakhir, Djarum Group telah bergerak ke sektor ritel online yang tumbuh cepat. Mulai dari mengakuisisi Kaskus, Infokost, Blibli, hingga Bolabob, Mindtalk, DailySocial, Kincir, dan Opini.

Grup ini juga memiliki saham pengendali di agensi pemasaran digital Merah Cipta Media. Tak hanya itu, Hartono bersaudara juga berinvestasi di startup game Razer di Singapura.(MG/Bijak Diaz Afianto)

(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3835 seconds (0.1#10.140)