Ganjar Targetkan Penurunan Stunting di Jateng 14% Tahun Depan

Selasa, 15 November 2022 - 11:30 WIB
loading...
Ganjar Targetkan Penurunan...
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau penanganan stunting di Puskesmas 2, Kabupaten Kebumen pada Selasa (15/11/2022). FOTO/dok.Istimewa
A A A
KEBUMEN - Potensi kerugian ekonomi akibat stunting bisa mencapai 2-3 persen produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 450 triliun per tahun. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mempercepat penanggulangan tengkes agar target penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.

Dalam rangka menurunkan angka stunting, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengerahkan anggota TP PKK Kabupaten Kebumen untuk mengolah makanan non beras untuk balita dan ibu hamil, disamping pendampingan dan pembinaan pencegahan stunting.

Hal itu disampaikan Ganjar saat meninjau penanganan stunting di Puskesmas 2, Kebumen, Selasa (15/11) pagi. Ganjar bertemu salah satu kader PKK bernama Salamah yang begitu aktif dan berpengetahuan ihwal stunting.



Ganjar salut terhadap Salamah yang meskipun tak mengenyam bangku pendidikan, namun pengalaman dan pengetahuannya yang didapat sejak menjadi kader kesehatan pada tahun 1987 silam sangat bermanfaat untuk banyak orang.

"Saya itu setiap masuk ke daerah selalu menemukan kader-kader hebat. Apresiasi saya kepada Bu Salamah itu satu, sejak tahun 1987 menjadi kader kesehatan, kedua mengerti persis sehingga hampir semua pertanyaan dijawab dengan cepat," kata Ganjar di Puskesmas 2.

Dalam sosialiasi pencegahan stunting yang dilakukan Ganjar, Salamah dapat menjawab pertanyaan dengan lugas. Hal itu terkait treatment yang harus diberikan kepada para ibu hamil, mulai dari cara pendampingan hingga gizi dan nutrisi yang harus diberikan.

"Dia mengerti berapa orang yang hamil, terus kemudian ada sekian yang stunting, lalu dia mengerti treatment pendampingan kepada mereka yang hamilnya terlalu tua, terlalu muda, hamilnya terlalu pendek dan terlalu banyak anaknya," ucap Ganjar.

Ganjar mengungkapkan, upaya penurunan stunting di Jawa Tengah terus digalakkan, baik dengan program baru maupun program yang telah berjalan. Seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) dan program pendampingan ibu hamil lainnya.

Berdasarkan data, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan penurunan angka stunting per tahun sebanyak 3,5 persen. Pada 2022 angka stunting Jawa Tengah sebanyak 20,9 persen. Jika target penurunan stunting 3 persen per tahun, maka akhir tahun 2022 angka stunting di Jawa Tengah hanya 17,4 persen dan tahun 2023 mampu turun hingga 14 persen.



Ganjar optimistis, jika seluruh pihak stake holder dapat bersama-sama komitmen untuk mencegah dan mengatasi stunting, maka penurunan stunting di Jawa Tengah akan sesuai dengan rarget dari Presiden Joko Widodo.

"Saya kira kalau semua bergerak seperti ini, maka target yang diberikan presiden dalam penurunan stunting bisa tercapai," ungkap Ganjar.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)