Demam Korea Masih Melanda, Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Melantai di Bursa

Rabu, 16 November 2022 - 21:02 WIB
loading...
Demam Korea Masih Melanda, Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Melantai di Bursa
PT MMI berencana menghimpun dana dari pasar modal dengan melakukan IPO. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Demam Korea atau disebut juga dengan istilah Korean Wave yang begitu masif penyebarannya dalam satu dekade terakhir nyatanya belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Bahkan, munculnya Covid-19 yang membuat masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu di rumah membuat drama Korea alias drakor dan band Korea kian digandrungi. Fenomena Korean Wave ini menjadi kekuatan bagi Korea Selatan (Korsel) dalam memperoleh keuntungan ekonomi.

Dengan populasi yang besar dan penggemar K-Pop yang banyak menjadikan Indonesia sebagai pasar menjanjikan bagi beragam produk asal Negeri Ginseng, mulai dari makanan, kosmetik, hingga musik dan serial televisi.

Menangkap peluang dan fenomena di Indonesia, PT Multi Medika Internasional (MMI) yang merupakan perusahaan pemegang lisensi Intellectual Property (IP) artis Korsel terkemuka di Indonesia, akan mengembangkan usahanya melalui aksi korporasi yang akan dijalankan.

MMI yang merupakan perusahaan distribusi ritel produk yang sedang berkembang, berencana menghimpun dana dari pasar modal dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO).

Perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 600.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp25. Jumlah saham tersebut setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Adapun harga saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp160. Sehingga, nilai IPO ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp126 miliar.

"Harga Penawaran Awal (bookbuilding) adalah Rp160 sampai dengan Rp210 per saham, yang setara valuasi P/E 7,5x sampai dengan P/E 9,5 kali terhadap Net Income Perseroan di tahun 2023," ujar Direktur Utama PT MMI Mengky Mangarek, Rabu (16/11/2022).



Lebih lanjut, Mengky mengungkapkan dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk berbagai hal, di antaranya sekitar 65% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan.

Sementara itu, pada saat bersamaan PT MMI juga akan menerbitkan sebanyak 300.000.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebesar 16,67% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran Seri I diberikan sebagai insentif bagi Pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.

“Dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth,” bebernya.

Mengky menambahkan, kepemilikan mayoritas saham PT MMI sebelum penawaran umum adalah PT Multi Inti Usaha sebesar 80% dan akan menjadi 60% setelah penawaran umum.



Perseroan menjadwalkan akan melaksanakan penawaran awal pada 10-18 November 2022 dan jadwal indikasi penawaran umum pada 25-29 November 2022, perkiraaan tanggal penjatahan pada 29 November 2022 dan perkiraaan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Desember 2022. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham PT Multi Medika International adalah PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia.

Terkait kinerja keuangan, hingga 31 Mei 2022 PT MMI memiliki total asset Rp82,61 miliar, dengan total liabilitas sebesar Rp32,47 miliar dan ekuitas Rp50,14 miliar.

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp82,13 miliar, naik dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp40,48 miliar.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.7165 seconds (0.1#10.140)