BHIT Kantongi 44,09% Saham IATA, Bidik Pendapatan Rp4,20 Triliun

Jum'at, 18 November 2022 - 08:01 WIB
loading...
BHIT Kantongi 44,09%...
Sektor energi resmi bergabung menjadi pilar keempat MNC Group. FOTO/dok.Istimewa
A A A
JAKARTA - PT MNC Asia Holding Tbk. (BHIT) resmi memiliki 11.127.666.666 lembar saham atau setara dengan 44,09% PT MNC Energy Investments Tbk (IATA). Hal itu berkaitan dengan berakhirnya periode Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue IATA hari ini.

"Sektor energi ini resmi bergabung menjadi pilar keempat MNC Group. Komitmen tersebut diambil karena kami yakin industri ini akan membawa dampak signifikan bagi perseroan," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam pernyataan resmi, Jumat (18/11/2022).



Menurut dia IATA berhasil bangkit dan memanfaatkan momentum tersebut dengan cermat. Dengan mengkonsolidasikan IATA ke dalam BHIT, kinerja keuangan perseroan akan lari kencang, cash flow juga akan semakin sehat, sehingga dapat digunakan untuk mendukung inovasi dan ekspansi bisnis MNC Group secara keseluruhan.

"Peluang akan selalu ada, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Walaupun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global, MNC Group sigap menemukan peluang untuk selalu tumbuh dalam segala situasi," tuturnya.

"MNC Group terus mengejar pertumbuhan secara organik dan non organik, berkomitmen untuk menjadi kelompok usaha terkemuka di kawasan Asia Pasifik di bidang Media & Entertainment, Jasa Keuangan, Entertainment Hospitality, dan Energi," imbuhnya.

Berdasarkan laporan perusahaan, aksi korporasi tersebut dilakukan untuk melunasi surat sanggup IATA yang diterbitkan kepada BHIT, dalam rangka pengambilalihan PT Bhakti Coal Resources (BCR), perusahaan induk dari delapan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang sebelumnya dimiliki perseroan. Pasca rights issue, kinerja IATA akan dikonsolidasikan ke dalam perseroan, sekaligus mengukuhkan pilar bisnis keempat dari MNC Group, yang meliputi Media & Entertainment, Jasa Keuangan, Entertainment Hospitality, dan Energi.

Ke depan, MNC Group meyakini kontribusi IATA yang akan menjadi salah satu pendorong pendapatan, EBITDA, dan laba bersih perseroan. Wajah baru IATA, yang berhasil menajamkan fokus investasi di sektor energi, telah
mengantongi cadangan batu bara sebanyak 332 juta metrik ton (MT).



Adapun kegiatan pengeboran yang dilakukan IATA belum mencapai 20% dari 72.478 hektar keseluruhan area penambangan yang dimiliki, dengan kata lain, seluas 59.035 hektar di antaranya masih dalam proses eksplorasi, sehingga IATA yakin cadangan terbukti akan terus meningkat, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk semua IUP.

Menyongsong tahun 2023, produksi batu bara IATA ditargetkan untuk menembus 10 juta MT dan akan terus meningkat seiring bertambahnya proven reserves hasil eksplorasi serta bertambahnya kontrak pembelian dengan para trader batu bara di masa depan. Hal tersebut tentunya akan membawa angin segar bagi performa bisnis perseroan. Tahun depan, IATA diperkirakan dapat memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 4,20 triliun atau mewakili 16,50% dari total pendapatan BHIT, menduduki posisi kedua setelah kontribusi bisnis Media & Entertainment MNC Group.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)