HUT Ke-65: Inisiatif Transisi Energi Berlanjut, Ikhtiar Pertamina untuk Indonesia Bebas Emisi
loading...
A
A
A
“Bioavtur merupakan bahan bakar pesawat berbasis kelapa sawit yang terbukti memberikan kinerja setara dengan bahan bakar penerbangan berbasis fosil namun dengan emisi karbon yang lebih rendah,” tutur Heppy.
Di sektor kilang, Pertamina terus mengembangkan Bio Refinery di Cilacap yang telah berhasil memproduksi Bio Avtur dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dengan kapasitas 2.500 – 3.000 barel per hari dan akan ditingkatkan menjadi 6.000 barrel per hari.
Dalam waktu dekat, Kilang Plaju juga akan menyusul dengan produksi BioAvtur dari Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas lebih tinggi hingga 20.000 barel per hari.
“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina komitmen akan terus menjadi pilar transisi energi di Indonesia sejalan dengan tren dunia,” tandas Heppy.
Di sektor kilang, Pertamina terus mengembangkan Bio Refinery di Cilacap yang telah berhasil memproduksi Bio Avtur dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) dengan kapasitas 2.500 – 3.000 barel per hari dan akan ditingkatkan menjadi 6.000 barrel per hari.
Dalam waktu dekat, Kilang Plaju juga akan menyusul dengan produksi BioAvtur dari Crude Palm Oil (CPO) dengan kapasitas lebih tinggi hingga 20.000 barel per hari.
“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina komitmen akan terus menjadi pilar transisi energi di Indonesia sejalan dengan tren dunia,” tandas Heppy.
(srf)