Pemanfaatan Web3 Bisa Dongkrak Pendapatan Pelaku Industri Kreatif

Jum'at, 18 November 2022 - 22:52 WIB
loading...
Pemanfaatan Web3 Bisa Dongkrak Pendapatan Pelaku Industri Kreatif
Industri game di Indonesia berkembang pesat dan jumlah gamers terus bertumbuh. Ilustrasi foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Industri kreatif di Indonesia berkembang sedemikian pesat dalam satu dekade terakhir. Salah satu subsektor ekonomi kreatif yang dinilai prospektif adalah industri game .

Di Indonesia industri game menyumbang sekira 2,19% atau Rp24,88 triliun dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Saat ini saja terdapat lebih dari 60 juta gamer di Tanah Air dan diproyeksikan akan terus bertumbuh.

Mengutip data Statista, jumlah users di industri video games di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 126,4 juta pada tahun 2027. Adapun revenue yang bisa dihasilkan dari industri game diproyeksikan bisa mencapai USD1,069 juta pada tahun ini.

Seiring perkembangan teknologi internet, para gamers juga bisa mencoba meningkatkan pendapatannya melalui pemanfaatan Web 3.0 atau Web3, generasi ketiga dari layanan internet berbasis web.

Web3 adalah internet yang bergerak dengan sistem desentralisasi serta menerapkan demokrasi. Sehingga, pemain besar dunia maya tidak dapat mendominasi dan memonopoli.



Pada Finfolk Conference 2022 bertajuk Building The Bridge Between Web2 & Web3 yang digelar pada Kamis (17/11), Timothius Martin selaku Chief Marketing Officer Pintu, platform perdagangan aset kripto, menyatakan, Web3 bisa memberikan manfaat yang besar dan berpotensi merevolusikan berbagai industri.

“Salah satu contohnya bagi dunia gaming. Jumlah gamers di Indonesia sangat banyak mencapai ratusan juta orang dan kita bisa bayangkan melalui pengaplikasian Web3, gamers tidak hanya sekadar bermain tapi bisa berpenghasilan,” ujar Timo, sapaan akrab Timothius Martin, dikutip Jumat (18/11/2022).

Menurut dia, kehadiran Web 3.0 dapat merevolusi ekonomi digital di masa depan. “Contohnya, di industri gaming, gamers tidak hanya menghabiskan uang tapi bisa menghasilkan juga dalam bentuk kripto ataupun NFT yang memiliki nilai,” tuturnya.

Timo melanjutkan, hal yang sama bisa dilakukan di industri seni, di mana seniman tidak hanya menunjukkan karyanya tetapi bisa bisa dengan mudah menjual hasil karyanya.

“Jadi Web3 banyak sekali membuka kesempatan untuk para creator dapat menjadi besar dan meraih sumber pendapatan baru,” tandasnya.

Lantaran dunia Web3 masih sangat baru, Timo menekankan pentingnya edukasi dan mencari cara agar Web3 mudah diakses. “Pengalaman saya mengakses Web3 saat ini masih cukup rumit dengan banyaknya step-step yang perlu dilewati, jadi terlalu complicated untuk pengguna baru,” tukasnya.



Dia pun mengapresiasi ajang Finfolk Conference sebagai wadah informasi baru untuk para creator mengenal lebih jauh mengenai Web3.

“Seiring meningkatnya penetrasi aset crypto, blockchain, hingga Web3 harus diimbangi dengan edukasi yang baik agar pertumbuhan ini dapat berjalan dengan positif dan memberikan dampak besar bagi perekonomian Indonesia,” pungkas Timo.

Finfolk Conference 2022 yang digelar selama dua hari di Jakarta pada 17–18 November mengusung tema besar ‘The Winter Money’.

Pemanfaatan Web3 Bisa Dongkrak Pendapatan Pelaku Industri Kreatif


Tujuannya untuk membantu para investor, wirausahawan baru, dan anak muda Indonesia dalam menghadapi cuaca dingin yang diprediksi akan segera terjadi dari new economy yang menakutkan dengan cara yang lebih percaya diri.

Konferensi yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta dan diisi lebih dari 30 pakar. Melalui konferensi ini diharapkan para peserta bisa memahami lebih banyak tentang investasi, ride the right cycle, collect a sustainable portfolio multibagger, dan menghadapi 'musim dingin' dengan perlengkapan yang tepat.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1933 seconds (0.1#10.140)