Bahlil Umbar Janji di Depan Jokowi: Target Investasi Rp1.200 Triliun Akan Tercapai
loading...
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengumbar janji di hadapan Presiden Jokowi saat menyampaikan laporan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengumbar janji di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan laporan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022 yang disiarkan secara daring, Rabu (30/11/2022). Bahlil berjanji akan merealisasikan target investasi tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun.
Ia juga menyebut hingga akhir kuartal III-2022, pencapaian realisasi investasi t elah menyentuh angka Rp894 triliun atau sudah mencapai 74,4% dari yang ditargerkan.
"Kami janji di depan Bapak Presiden atas rekomendasi dari teman-teman DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), InsyaAllah tahun ini, Rp1.200 triliun akan tercapai," ujar Bahlil.
Dia menyampaikan, bahwa target tersebut juga sejalan dengan arahan yang diberikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang meminta jika pertumbuhan ekonomi di atas 5,3% maka pertumbuhan investasi harus mencapai 6%.
"Ini sejalan dengan arahan Ibu Menkeu, katanya kalau pertumbuhan ekonomi di atas 5,3%, pertumbuhan investasi kita harus 6% sekarang baru 5%," pungkasnya.
Ia juga menyebut hingga akhir kuartal III-2022, pencapaian realisasi investasi t elah menyentuh angka Rp894 triliun atau sudah mencapai 74,4% dari yang ditargerkan.
"Kami janji di depan Bapak Presiden atas rekomendasi dari teman-teman DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), InsyaAllah tahun ini, Rp1.200 triliun akan tercapai," ujar Bahlil.
Dia menyampaikan, bahwa target tersebut juga sejalan dengan arahan yang diberikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang meminta jika pertumbuhan ekonomi di atas 5,3% maka pertumbuhan investasi harus mencapai 6%.
"Ini sejalan dengan arahan Ibu Menkeu, katanya kalau pertumbuhan ekonomi di atas 5,3%, pertumbuhan investasi kita harus 6% sekarang baru 5%," pungkasnya.
(akr)
Explore More