Lagi, Bank Sentral AS The Fed Kerek Suku Bunga 50 Basis Poin

Kamis, 15 Desember 2022 - 06:45 WIB
loading...
Lagi, Bank Sentral AS The Fed Kerek Suku Bunga 50 Basis Poin
Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, Rabu (14/12/2022). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, Rabu (14/12). Mengutip Antara, langkah The Fed menaikkan suku bunga ke titik tertinggi dalam 15 tahun itu menandakan pertempuran bank sentral melawan inflasi masih jauh dari selesai.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memilih untuk menaikkan suku bunga pinjaman overnight sebesar setengah poin persentase, melanjutkan siklus kenaikan suku bunga paling agresif dalam empat dekade. Namun, kenaikan setengah poin itu lebih kecil dari empat kenaikan suku bunga terakhir, yaitu kenaikan 75 basis poin.

Hal itu menimbulkan pertanyaan apakah Fed akan menaikkan suku bunga dengan jumlah yang lebih kecil ke depan jika bank sentral terus mengikuti jalur yang sama.



Indeks Dow Jones Industrial Average menukik tajam imbas berita tersebut, jatuh hampir 500 poin tepat setelah pengumuman sore namun kemudian sedikit rebound.

Ekonomi AS memang telah dirundung oleh inflasi terburuk sejak awal 1980-an, yang telah mendorong langkah agresif bank sentral untuk mengendalikan inflasi tertinggi dalam empat dekade.

Suku bunga tinggi meningkatkan risiko yang menyebabkan resesi, dan banyak ekonom memprediksi penurunan ringan di paruh kedua tahun depan.



Inflasi membandel, ditunjukkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Selasa (13/12), yang menunjukkan bahwa harga pangan terus meningkat, membebani dompet jutaan keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Harga makanan, sudah mencapai rekor tertinggi, naik 0,5% pada bulan November dari bulan sebelumnya. Harga makanan telah melonjak 10,6% dari waktu yang sama tahun lalu.

Biaya bahan bakar minyak agak turun dari harga tertinggi sebelumnya meskipun tetap jauh lebih tinggi daripada sebelum krisis inflasi.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1336 seconds (0.1#10.140)