Begini Cara Pemerintah Hemat Pertalite Rp9,4 Triliun per Tahun

Senin, 19 Desember 2022 - 19:52 WIB
loading...
Begini Cara Pemerintah...
Kendaraan listrik bisa menghemat konsumsi Pertalite hingga Rp9,4 triliun. Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan penghematan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar Rp9,4 triliun per tahun. Upaya ini dilakukan dengan mengurangi konsumsi BBM hingga 13,4 juta barel per tahun.



Menteri Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Arifin Tasrif mengatakan pengurangan konsumsi BBM dan penghematan kompensasi Pertalite hanya dapat dilakukan melalui konversi motor berbasis BBM ke listrik. Dia mengatakan Kementerian ESDM menargetkan konversi motor berbahan fosil ke listrik sebesar 6 juta sampai pada 2030 mendatang.

"Kementerian ESDM telah menetapkan konversi motor BBM ke listrik sebesar 6 juta sampai tahun 2030 dengan manfaat mengurangi konsumsi BBM hingga 13,4 juta barel per tahun," ungkap Arifin, Senin (19/12/2022).

Konversi ke kendaraan listrik juga mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 4,0 Juta ton. Sementara, mampu mendorong konsumsi listrik sebesar 2,6 Terra Watt hour (TWh) per tahun. Secara agregat, konversi juga berkontribusi pada makro ekonomi nasional sebesar Rp84 triliun.

"Memberikan multiplier effect pada ekonomi sekitar Rp84 triliun," ucap dia.

Adapun target kendaraan listrik dalam dokumen Grand Strategi Energi Nasional dan Rancangan Net Zero Emission, akan dikonversi sekitar 2 juta kendaraan listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada 2030 .

Target tersebut didukung oleh Perpres No. 55 Tahun 2020 tentang Percepatan Program kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk transportasi Jalan. Ada juga Inpres No. 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.



"Kami mendorong program KBLBB ini sebagai bagian dari transisi energi untuk mewujudkan penggunaan energi yang lebih bersih, efisien, mengurangi impor BBM, menghemat devisa serta dapat menghemat subsidi BBM," ucap Arifin.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2361 seconds (0.1#10.140)