Kemenparekraf Berkolaborasi dengan IDX untuk Akselerasi Gandeng Pelaku Usaha Parekraf Menuju IPO
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kemenparekraf berkolaborasi dengan IDX untuk akselerasi Pelaku Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menuju IPO , Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Akses Pembiayaan hadir dalam memberikan pendampingan kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) khusus pada sektor kuliner dan hotel untuk mengembangkan usaha serta menjangkau investor yang lebih luas menuju IPO di kota Surabaya.
“Harapannya pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pahlawan, membuka peluang usaha dengan target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru yang ditopang oleh usaha tersebut yang saat ini sudah banyak produk yang diekspor," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
"Potensi dan peluang yang begitu besar khususnya juga pada pasar modal diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang dikenal dengan nama Initial Public Offering," sambung Sandiaga.
Papan Akselerasi diluncurkan pada tahun 2019 dengan tujuan untuk memfasilitasi perusahaan dengan asset skala kecil dan menengah agar bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan acuan peraturan OJK Nomor 53 dan 54 tahun 2017.
Sampai dengan saat ini sudah terdapat 25 Perusahaan Tercatat yang telah masuk dalam Papan Akselerasi. Bila perusahaan dirasa sudah sehat, sustainable, dan siap naik kelas, tidak perlu menunggu besar untuk go public, tapi besar dengan go public melalui pembiayaan pasar modal.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana dalam sambutannya mengatakan, harapan ke depan Kemenparekraf dapat berkolaborasi dengan IDX terkait program ke depan, sebagai salah satu bentuk kolaborasi dengan mengadakan Demo Day menuju IPO, dengan peserta berasal dari Profesi Penunjang Pasar Modal, seperti Law Firm, Kantor Akuntan Publik dan Underwriter.
"Profesi Penunjang Pasar Modal juga perlu dilakukan standarisasi dan dilakukan pertemuan dengan skema one by one dengan peserta IDX Incubator," ungkap Hayun.
Dalam pendampingan kepada usaha kuliner dan hotel, ketiga usaha yang hadir menyampaikan rencana ke depan untuk dilakukan IPO.
“Harapannya pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi pahlawan, membuka peluang usaha dengan target 4,4 juta lapangan pekerjaan baru yang ditopang oleh usaha tersebut yang saat ini sudah banyak produk yang diekspor," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Baca Juga
"Potensi dan peluang yang begitu besar khususnya juga pada pasar modal diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang dikenal dengan nama Initial Public Offering," sambung Sandiaga.
Papan Akselerasi diluncurkan pada tahun 2019 dengan tujuan untuk memfasilitasi perusahaan dengan asset skala kecil dan menengah agar bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan acuan peraturan OJK Nomor 53 dan 54 tahun 2017.
Sampai dengan saat ini sudah terdapat 25 Perusahaan Tercatat yang telah masuk dalam Papan Akselerasi. Bila perusahaan dirasa sudah sehat, sustainable, dan siap naik kelas, tidak perlu menunggu besar untuk go public, tapi besar dengan go public melalui pembiayaan pasar modal.
Direktur Akses Pembiayaan, Anggara Hayun Anujuprana dalam sambutannya mengatakan, harapan ke depan Kemenparekraf dapat berkolaborasi dengan IDX terkait program ke depan, sebagai salah satu bentuk kolaborasi dengan mengadakan Demo Day menuju IPO, dengan peserta berasal dari Profesi Penunjang Pasar Modal, seperti Law Firm, Kantor Akuntan Publik dan Underwriter.
"Profesi Penunjang Pasar Modal juga perlu dilakukan standarisasi dan dilakukan pertemuan dengan skema one by one dengan peserta IDX Incubator," ungkap Hayun.
Dalam pendampingan kepada usaha kuliner dan hotel, ketiga usaha yang hadir menyampaikan rencana ke depan untuk dilakukan IPO.