Ajang Apresiasi buat Aktivitas Bisnis yang Peduli dengan Lingkungan Hidup
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lima anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sukses menyabet penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Dalam penghargaan ini, empat anak perusahaan meraih Peringkat Emas dan satu Peringkat Hijau.
Peringkat PROPER Emas diraih oleh PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Sementara PT Pupuk Iskandar Muda meraih peringkat PROPER Hijau.
PROPER merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bagi pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden Maruf Amin dan disaksikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan bahwa selama kurang lebih 25 tahun PROPER ditujukan untuk mendorong setiap aktivitas bisnis agar tidak sekadar menjadi pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup. Bagi dunia usaha PROPER harus menjadi platform melakukan praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
“Kriteria penilaian PROPER setiap tahun kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman. Tahun ini penilaiannya sudah mencakup penerapan penilaian life cycle assessment dan pelaksanaan inovasi sosial,” ujar Wapres.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 51 perusahaan dengan penilaian PROPER peringkat Emas, 170 perusahaan peringkat Hijau, 2.031 perusahaan peringkat Biru, 887 perusahaan peringkat Merah, 2 perusahaan peringkat Hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena sedang berproses di Ditjen Gakkum KLHK dan tidak lagi beroperasi.
Penilaian dilakukan oleh Dewan Pertimbangan PROPER yang imparsial, independen, dan beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat. Adapun variabel penilaian terus berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual.
“Setelah sebelumnya dipakai variabel penilaian dalam kerangka life cycle analysis atau assessment, inovasi sosial, dan social return on investment, maka tahun ini berkembang kepada variabel dalam kriteria penilaian PROPER, yaitu dalam kerangka Green Leadership,” jelas Siti Nurbaya.
Terpisah, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto, menyebutkan bahwa dalam pengelolaan lingkungan hidup Pupuk Indonesia dan anak perusahannya senantiasa berkomitmen untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mengelola dampak kegiatan bisnis perusahaan terhadap lingkungan.
Realisasinya, Pupuk Indonesia grup melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya alam melalui implementasi life cycle analysis pada program efisiensi energi, penurunan emisi, implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan Non-B3, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air serta program perlindungan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna.
"Tak lepas dari kegiatan di internal perusahaan, Pupuk Indonesia Grup juga responsif dalam memberikan bantuan terhadap kebencanaan dan pengembangan masyarakat," kata Nugroho.
Selain ketaatan (compliance), Pupuk Indonesia grup juga memiliki inovasi sosial yang masuk dalam kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance). Program inovasi tersebut antara lain Kilau Samudera (dari Pupuk Kalimantan Timur), Literasi (Petrokimia Gresik), Kampung Nanasku (Pupuk Kujang) dan Sesera (Pupuk Sriwidjaja Palembang).
“Program inovasi yang menjadi keunggulan anak perusahaan ini juga menjadi pendorong perolehan Peringkat EMAS,” jelas Nugroho.
Program-program tersebut berangkat dari problem lingkungan dari sektor pertanian dan peternakan yang ada di masyarakat, dan saat ini mampu menjadi solusi menginspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, upaya peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup dapat dilihat dari rapor tahunan Pupuk Indonesia grup. Pupuk Kalimantan Timur dan Petrokimia Gresik berhasil mempertahankan capaian PROPER Emas, sehingga Pupuk Kalimantan Timur sendiri berhasil mendapatkan PROPER Emas sebanyak lima kali berturut-turut sejak tahun 2018, sementara Petrokimia Gresik sudah dua kali meraih PROPER Emas.
Untuk perolehan PROPER Emas bagi Pupuk Kujang dan Pupuk Sriwidjaja Palembang ini adalah prestasi pertama. Keduanya berupaya meningkatkan program-program pengelolaan lingkungan hidupnya setelah tahun 2021 mendapatkan PROPER Hijau.
“Pupuk Indonesia Grup akan senantiasa menjaga komitmen dan menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat,” tutup Nugroho.
Lihat Juga: BRI Finance Gandeng Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Gelar Pelatihan Teknisi Uji Emisi
Baca Juga
Peringkat PROPER Emas diraih oleh PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kalimantan Timur, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Sementara PT Pupuk Iskandar Muda meraih peringkat PROPER Hijau.
PROPER merupakan penghargaan tertinggi dari pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bagi pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden Maruf Amin dan disaksikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Dalam sambutannya, Wapres menyampaikan bahwa selama kurang lebih 25 tahun PROPER ditujukan untuk mendorong setiap aktivitas bisnis agar tidak sekadar menjadi pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup. Bagi dunia usaha PROPER harus menjadi platform melakukan praktik bisnis berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau.
“Kriteria penilaian PROPER setiap tahun kian kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman. Tahun ini penilaiannya sudah mencakup penerapan penilaian life cycle assessment dan pelaksanaan inovasi sosial,” ujar Wapres.
Sementara itu, Menteri LHK Siti Nurbaya dalam laporannya menyampaikan bahwa terdapat 51 perusahaan dengan penilaian PROPER peringkat Emas, 170 perusahaan peringkat Hijau, 2.031 perusahaan peringkat Biru, 887 perusahaan peringkat Merah, 2 perusahaan peringkat Hitam, serta 59 perusahaan tidak dapat diumumkan karena sedang berproses di Ditjen Gakkum KLHK dan tidak lagi beroperasi.
Penilaian dilakukan oleh Dewan Pertimbangan PROPER yang imparsial, independen, dan beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat. Adapun variabel penilaian terus berkembang dari waktu ke waktu yang ditetapkan dan disusun secara konseptual.
“Setelah sebelumnya dipakai variabel penilaian dalam kerangka life cycle analysis atau assessment, inovasi sosial, dan social return on investment, maka tahun ini berkembang kepada variabel dalam kriteria penilaian PROPER, yaitu dalam kerangka Green Leadership,” jelas Siti Nurbaya.
Terpisah, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto, menyebutkan bahwa dalam pengelolaan lingkungan hidup Pupuk Indonesia dan anak perusahannya senantiasa berkomitmen untuk mencegah pencemaran lingkungan dan mengelola dampak kegiatan bisnis perusahaan terhadap lingkungan.
Realisasinya, Pupuk Indonesia grup melakukan kegiatan pengelolaan sumber daya alam melalui implementasi life cycle analysis pada program efisiensi energi, penurunan emisi, implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan Non-B3, efisiensi air dan penurunan beban pencemaran air serta program perlindungan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna.
"Tak lepas dari kegiatan di internal perusahaan, Pupuk Indonesia Grup juga responsif dalam memberikan bantuan terhadap kebencanaan dan pengembangan masyarakat," kata Nugroho.
Selain ketaatan (compliance), Pupuk Indonesia grup juga memiliki inovasi sosial yang masuk dalam kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance). Program inovasi tersebut antara lain Kilau Samudera (dari Pupuk Kalimantan Timur), Literasi (Petrokimia Gresik), Kampung Nanasku (Pupuk Kujang) dan Sesera (Pupuk Sriwidjaja Palembang).
“Program inovasi yang menjadi keunggulan anak perusahaan ini juga menjadi pendorong perolehan Peringkat EMAS,” jelas Nugroho.
Program-program tersebut berangkat dari problem lingkungan dari sektor pertanian dan peternakan yang ada di masyarakat, dan saat ini mampu menjadi solusi menginspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain itu, upaya peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup dapat dilihat dari rapor tahunan Pupuk Indonesia grup. Pupuk Kalimantan Timur dan Petrokimia Gresik berhasil mempertahankan capaian PROPER Emas, sehingga Pupuk Kalimantan Timur sendiri berhasil mendapatkan PROPER Emas sebanyak lima kali berturut-turut sejak tahun 2018, sementara Petrokimia Gresik sudah dua kali meraih PROPER Emas.
Untuk perolehan PROPER Emas bagi Pupuk Kujang dan Pupuk Sriwidjaja Palembang ini adalah prestasi pertama. Keduanya berupaya meningkatkan program-program pengelolaan lingkungan hidupnya setelah tahun 2021 mendapatkan PROPER Hijau.
“Pupuk Indonesia Grup akan senantiasa menjaga komitmen dan menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat,” tutup Nugroho.
Lihat Juga: BRI Finance Gandeng Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Gelar Pelatihan Teknisi Uji Emisi
(uka)