Songsong 2023, Kementan Pantau Stok dan Suplai Pangan di Sumsel

Kamis, 29 Desember 2022 - 21:58 WIB
loading...
Songsong 2023, Kementan...
Kapusdiktan Idha Widi Arsanti (tiga kanan) bersama Kepala DKPP Pemprov Sumsel Ruzuan Efendi (dua kanan) melakukan sidak di Pasar Sekip Kota Palembang, Sumatera Selatan.
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya memastikan ketersediaan (stok) dan suplai pangan pokok pada pasar tradisional dan modern di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Langkah tersebut menyikapi tren peningkatan permintaan konsumen menjelang dan pasca Tahun Baru 2023.

Guna memastikan upaya tersebut, Kementan melalui Satgas Pangan Sumsel, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni dan jajarannya melakukan monitoring stok dan suplai pangan pada Pasar Km 5 dan Pasar Sekip di Kota Palembang, Kamis (29/12/2022).

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/12/2022), upaya tersebut diawali Rapat Koordinasi (Rakor) Ketersediaan pada 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Rakor dipimpin Kapusdik BPPSDMP Kementan Idha WA bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan (DKPP) Pemprov Sumsel Ruzuan Efendi dan Kepala Dinas Pertanian Pemkot Palembang Sayuti.

(Baca juga:Selama PSBB, Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman)

Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melakukan pengawalan dan monitoring terhadap ketersediaan stok pangan pokok di Sumsel. Ini merupakan komitmen untuk menjaga dan mengawal ketersediaan 12 pangan pokok menjelang dan pasca Tahun Baru di seluruh Indonesia.

Sebagaimana arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin pada seluruh jajarannya di Kementan untuk turun langsung ke lapangan memantau dan mengawal stok dan suplai pangan, khususnya 12 komoditas pangan strategis menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Tugas Kementan menjaga ketersediaan pangan. Presiden juga minta pada semua menteri dan pihak terkait pertanian, untuk menyiapkan stok dan suplai pangan Natal dan Tahun Baru,” katanya.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi langsung mengerahkan jajaran termasuk penyuluh pertanian memantau harga dan stok pangan di pasar.

(Baca juga:Jamin Stok Pangan Cukup, Pembangunan Lumbung Pangan Baru Dikaji)

“Bahan pangan pokok sangat dibutuhkan menjelang Nataru. Karena itu kita meminta agar seluruh jajaran di pusat dan daerah bekerja efektif dan maksimal untuk memastikan bahan pangan khususnya 12 komoditas pangan strategis tersedia di masyarakat,” kata Dedi.

Tim Satgas Pangan PJ Sumsel, Kapusdik Idha Wa didampingi Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni dan Kepala DKPP Sumsel Razuan Efendi dan Kadistan Pemkot Palembang Sayuti langsung melakukan sidak ke Pasar Km 5 dan Pasar Sekip di Kota Palembang.

Dalam sidak tersebut, terpantau bahwa stok dan suplai pangan maupun harga di Pasar Km 5 dan Pasar Sekip masih aman terkendali. “Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir pada harga pangan lantaran stok dan suplai memadai,” kata Kapusdiktan Idha WA.

Menurut Idha WA, dari hasil sidak tersebut diketahui bahwa harga beberapa kebutuhan pangan memang mengalami sedikit peningkatan. Barang yang mengalami kenaikan harga seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Sedangkan minyak goreng dan beras relatif stabil. Begitu pula lauk-pauk seperti daging dan ayam potong mengalami kenaikan, tetapi masih stabil.

“Memang menjelang hari-hari besar ada pemakluman kenaikan harga, yang bisa ditolerir dan wajar serta tidak terjadi inflasi di daerah ini. Setelah dicek bersama dinas terkait dapat dipastikan ketersediaan untuk semua komoditas mencukupi dan memadai,” kata Idha WA.

Kepala DKPP Sumsel Razuan Efendi mengapresiasi langkah Kementan yang selalu memperhatikan pangan dan harga tidak terlalu ada gejolak dan terhitung wajar. “Malah ada penurunan harga di telur dan harga daging stabil. Mengingat Sumsel adalah lumbung pangan nasional dan dikelilingi sentra produksi pangan,” katanya.

Menurut Razuan, peningkatan aktifitas pembelian masyarakat jelang Nataru selalu terjadi. “Sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, namun masih dalam tingkatan wajar. Jadi diharapkan masyarakat jangan panik dan melakukan penyetokan bahan secara berlebihan,” harap Ruzuan.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1464 seconds (0.1#10.140)