PPKM Dicabut, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh Positif di 2023

Selasa, 03 Januari 2023 - 17:34 WIB
loading...
PPKM Dicabut, Ekonomi...
Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diyakini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) diyakini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia . Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengaku optimistis, ekonomi RI akan bergerak di kisaran 4,75 hingga 5,35%, meski situasi ekonomi global pada tahun 2023 terancam resesi dan pandemi belum sepenuhnya berakhir.

“Proyeksi selama ini sudah mempertimbangkan berakhir nya pandemi. Proyeksi Pertumbuhan ekonomi 2023 tetap di kisaran 4,75 - 5,25 persen,” ujar Piter di Jakarta, Selasa (3/1/2023).



Selain itu menurutnya keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tepat, karena situasi pandemi Covid 19 berhasil ditangani baik oleh pemerintah. “Kondisi di Indonesia selama beberapa bulan terakhir memang sudah tidak lagi dalam suasana pandemi. Saya sependapat dengan pemerintah untuk mencabut status PPKM,” sambungnya.

Menurutnya, optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya dilihat dari dalam negeri, melainkan beberapa lembaga internasional percaya terhadap ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh positif. Berbagai lembaga dunia seperti OECD, IMF, World Bank, ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 4,7 sampai 5,1% di tahun 2023.

“Semua lembaga dalam maupun luar negeri saya kira tidak ada satupun yang memproyeksikan pertumbuhan Indonesia tahun 2023 akan negatif,” jelasnya.



Lanjut Piter menjelaskan, berkaca pada tahun 2022 di mana ekonomi dunia mengalami gejolak, namun Indonesia terbukti mampu melewatinya dengan baik. “Global mengalami gejolak itu sudah terjadi tahun 2022, lihat aja yang terjadi di AS dan Inggris. Terbukti Indonesia tahun ini mampu tumbuh positif,” urainya.

Sebelumnya, dengan berbagai pertimbangan dan kajian yang panjang terhadap situasi pandemi di tanah air. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut PPKM pada Jumat (30/12).

Jokowi berharap optimisme kembali muncul setelah PPKM dicabut. Jokowi mengatakan masa pandemi COVID-19 merupakan momen yang tidak mudah.

"Saya melihat dan ingin agar optimisme itu kembali di tahun 2023 karena di tahun 2022 juga sebuah tahun yang tidak mudah. Sebelumnya juga jauh dari kemudahan sehingga kita harapkan di tahun 2023 ada optimisme karena PPKM sudah dicabut," ungkap Jokowi saat mengunjungi Pasar Tanah Abang.

Kegiatan ekonomi di Pasar Tanah Abang menjadi rujukan Jokowi melihat secara nyata denyut nadi naik turun perekonomian daerah-daerah, di mana tanah sebagai pusat produksinya.

"Saya ingin melihat sektor riil itu bergerak seperti apa. Karena ini adalah pasar bagi produksi-produksi yang ada di daerah-daerah. Kalau di sini turun, di sini berhenti, artinya produksinya juga berhenti juga turun," ulasnya.

Selain itu, Jokowi berharap optimisme juga tumbuh di seluruh pasar di Indonesia. Jokowi ingin omzet para pedagang di 2023 lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Tadi saya bertanya ke beberapa pedagang juga menyampaikan tahun 2022 kemarin omzetnya jauh lebih baik dibanding tahun 2021. Kita harapkan 2023 lebih baik dari 2022," tuntas Jokowi.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan...
Gara-gara Tarif, Pertumbuhan Ekonomi Tetangga Indonesia Ini Bisa 0%
Indonesia Bisa Salip...
Indonesia Bisa Salip AS Soal Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi
Hanya Ada Satu Orang...
Hanya Ada Satu Orang Arab di Antara 53 Miliarder Olahraga 2025, Hartanya Rp18,3 Triliun
Harga Emas Antam Hari...
Harga Emas Antam Hari Ini Longsor ke Rp1.896.000 per Gram, Saatnya Beli Bunda?
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Impor Bikin Kekayaan Trump Tergerus Rp8,3 Triliun
Aturan Pengalihan Saham...
Aturan Pengalihan Saham BUMN ke Danantara Masih Digodok, Semua Masuk Kecuali Perum
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
Mandek di Rp1.904.000/Gram,...
Mandek di Rp1.904.000/Gram, Intip Rincian Harga Emas Antam per Minggu 13 April 2025
Rekomendasi
Deretan Irjen Pol Peraih...
Deretan Irjen Pol Peraih Adhi Makayasa 1990-an, Nomor 5 Mantan Ajudan Jokowi
Ketua PN Jaksel Jadi...
Ketua PN Jaksel Jadi Tersangka Suap, Prof Henry: Seharusnya Menjaga Peradilan!
Bersitegang, Aljazair...
Bersitegang, Aljazair Usir 12 Pejabat Prancis
Berita Terkini
China Setop Ekspor Logam...
China Setop Ekspor Logam Tanah Jarang dan Mineral Kritis Gegara Tarif Baru Trump
1 jam yang lalu
Potensi Panas Bumi Indonesia...
Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Penopang Transisi Energi
9 jam yang lalu
Awas! Tarif Baru Trump...
Awas! Tarif Baru Trump Bisa Mengancam Penerimaan Pajak
9 jam yang lalu
10 Tahun Sudah Midiatama...
10 Tahun Sudah Midiatama Academy Mendorong Transformasi Budaya K3 di Indonesia
10 jam yang lalu
Pekerja SKT Sampoerna...
Pekerja SKT Sampoerna Terima BLT Dana Bagi Hasil CHT Rp800.000 per Orang
11 jam yang lalu
Edukasi Ilmiah Penting...
Edukasi Ilmiah Penting dalam Penggunaan Produk Tembakau Alternatif
12 jam yang lalu
Infografis
Indonesia di Puncak...
Indonesia di Puncak Klasemen, Lolos ke Piala Dunia!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved