Dorong Tenaga kerja Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
loading...
A
A
A
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan kondisi pandemi Covid-19 mendorong pemerintah untuk tidak lagi mengandalkan sektor-sektor yang sebelumnya menjadi primadona. Sektor yang menjadi prioritas investasi yaitu manufaktur, hilirisasi, dan alat kesehatan. “Kita dorong sektor yang menciptakan lapangan pekerjaan,” ujar Bahlil dalam keterangannya.
Dihubungi terpisah, Department Head Industry & Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai solusi ketenagakerjaan cukup sederhana, yaitu dengan menaati regulasi yang ada. Menurutnya, integritas melaksanakan aturan adalah keharusan. Dengan demikian, aturan main adil dan bisa dipercaya seluruh kalangan. “Persoalan investasi asing hanya soal aturan harus ditegakkan. Jangan sampai disiplin di level bawah saja,” ujar Dendi.
Dia mengingatkan, pada masa lalu ada masanya investasi Jepang dan AS menjadi prioritas seperti China sekarang. Karena itu, menurut dia, proses China hingga berperan penting berjalan cukup alamiah. “Level teknologinya sepadan dengan sumber daya di Indonesia. Beda dengan teknologi Jepang yang masuk biasanya akan butuh kualifikasi SDM tinggi,” terangnya. (Lihat videonya: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
Pengamat bisnis dari Inventure Indonesia, Yuswohady, juga memiliki proyeksi tren ketenagakerjaan di tengah kondisi kenormalan baru. Menurutnya, satu hal yang paling menentukan ke depan adalah arus manusia yang semakin terbatas dibandingkan masa sebelumnya. Ini karena kondisi pandemi berlawanan dengan globalisasi.
Setiap negara akan membatasi keluar-masuk orang bahkan hingga empat tahun ke depan. Semua itu demi memantau penyebaran. “Karena itu, seharusnya jadi potensi menguntungkan SDM lokal. Ini juga termasuk brand lokal karena brand asing terkendala masuk Tanah Air,” ujar Yuswohady. (Hafid Fuad)
Dihubungi terpisah, Department Head Industry & Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai solusi ketenagakerjaan cukup sederhana, yaitu dengan menaati regulasi yang ada. Menurutnya, integritas melaksanakan aturan adalah keharusan. Dengan demikian, aturan main adil dan bisa dipercaya seluruh kalangan. “Persoalan investasi asing hanya soal aturan harus ditegakkan. Jangan sampai disiplin di level bawah saja,” ujar Dendi.
Dia mengingatkan, pada masa lalu ada masanya investasi Jepang dan AS menjadi prioritas seperti China sekarang. Karena itu, menurut dia, proses China hingga berperan penting berjalan cukup alamiah. “Level teknologinya sepadan dengan sumber daya di Indonesia. Beda dengan teknologi Jepang yang masuk biasanya akan butuh kualifikasi SDM tinggi,” terangnya. (Lihat videonya: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)
Pengamat bisnis dari Inventure Indonesia, Yuswohady, juga memiliki proyeksi tren ketenagakerjaan di tengah kondisi kenormalan baru. Menurutnya, satu hal yang paling menentukan ke depan adalah arus manusia yang semakin terbatas dibandingkan masa sebelumnya. Ini karena kondisi pandemi berlawanan dengan globalisasi.
Setiap negara akan membatasi keluar-masuk orang bahkan hingga empat tahun ke depan. Semua itu demi memantau penyebaran. “Karena itu, seharusnya jadi potensi menguntungkan SDM lokal. Ini juga termasuk brand lokal karena brand asing terkendala masuk Tanah Air,” ujar Yuswohady. (Hafid Fuad)
(ysw)