Memasuki Tahun Sulit, Amazon Akan PHK 18.000 Karyawan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amazon bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18.000 karyawan memasuki tahun 2023 dalam upaya efisiensi. Pekerja yang terkena dampak akan diberikan informasi mulai 18 Januari 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Andy Jassy dalam sebuah catatan kepada staf. Melansir BBC, jumlah pekerja yang terkena dampak PHK tersebut sekitar 6% dari 300.000 tenaga kerja korporat perusahaan.
Pada bulan November tahun lalu, Amazon mengatakan telah memulai putaran PHK tetapi tidak memberikan angka berapa banyak pekerja yang dipangkas. "Kami bekerja untuk mendukung mereka yang terkena dampak dan menyediakan paket yang mencakup pembayaran perpisahan, tunjangan asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal," kata Jassy.
Andy mengungkapkan bahwa Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit di masa lalu. "Dan kami akan terus melakukannya," kata dia.
Jassy tidak merinci divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun demikian, perusahaan akan berkomunikasi dengan organisasi yang mewakili karyawan. Menurut dia mayoritas PHK akan menyasar operasional toko hingga teknologi. Sebelumnya, perusahaan mengatakan akan fokus pada pengurangan biaya dalam tinjauan tahunan operasi bisnisnya.
Amazon juga telah menghentikan perekrutan dan menghentikan beberapa perluasan gudang. Dampak pandemi, Amazon telah banyak melakukan perekrutan pekerja. Tak hanya itu, Amazon juga telah mengambil langkah-langkah untuk menutup beberapa bagian dari bisnisnya, membatalkan proyek-proyek seperti pengiriman barang menggunakan robot.
Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Andy Jassy dalam sebuah catatan kepada staf. Melansir BBC, jumlah pekerja yang terkena dampak PHK tersebut sekitar 6% dari 300.000 tenaga kerja korporat perusahaan.
Pada bulan November tahun lalu, Amazon mengatakan telah memulai putaran PHK tetapi tidak memberikan angka berapa banyak pekerja yang dipangkas. "Kami bekerja untuk mendukung mereka yang terkena dampak dan menyediakan paket yang mencakup pembayaran perpisahan, tunjangan asuransi kesehatan transisi, dan dukungan penempatan kerja eksternal," kata Jassy.
Andy mengungkapkan bahwa Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit di masa lalu. "Dan kami akan terus melakukannya," kata dia.
Jassy tidak merinci divisi apa saja yang terkena dampak PHK. Namun demikian, perusahaan akan berkomunikasi dengan organisasi yang mewakili karyawan. Menurut dia mayoritas PHK akan menyasar operasional toko hingga teknologi. Sebelumnya, perusahaan mengatakan akan fokus pada pengurangan biaya dalam tinjauan tahunan operasi bisnisnya.
Amazon juga telah menghentikan perekrutan dan menghentikan beberapa perluasan gudang. Dampak pandemi, Amazon telah banyak melakukan perekrutan pekerja. Tak hanya itu, Amazon juga telah mengambil langkah-langkah untuk menutup beberapa bagian dari bisnisnya, membatalkan proyek-proyek seperti pengiriman barang menggunakan robot.
(nng)