BUMN Indonesia dan Malaysia Perkuat Kerja Sama di Industri Sawit

Senin, 09 Januari 2023 - 20:42 WIB
loading...
BUMN Indonesia dan Malaysia Perkuat Kerja Sama di Industri Sawit
PTPN III bersama BUMN Malaysia perkuat kerja sama di sektor sawit. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjalin kerja sama dengan FGV Holdings Berhard (FGV), BUMN Malaysia yang juga salah satu produsen sawit terbesar di dunia. Kerja sama kedua belah pihak dilakukan dengan membentuk kemitraan strategis meliputi sektor hulu dan hilir komoditi non- kelapa sawit , sektor hilir komoditi kelapa sawit, sektor hulu komoditi kelapa sawit di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia, sektor ketahanan pangan nasional, pasar internasional, dan peningkatan kapabilitas SDM, serta transfer teknologi.



Penandatanganan kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani bersama Dato’ Mohd. Nazrul Izam Mansor, Group Chief Executive Officer FGV, di sela kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Jakarta, kemarin (8/01/2023).

“Ini adalah salah satu upaya kita untuk semakin menguatkan bisnis sawit Indonesia di tingkat global, serta peningkatan kemampuan SDM dan teknologi di bidang agroindustri kedua belah pihak, dan tidak kalah penting adalah menjadi sebagian dari program ketahanan pangan di negara masing-masing,” ujar Abdul Ghani, dikutip Senin (9/1/2023).

Ghani berharap, kerja sama ini juga dapat meningkatkan tata kelola industri kelapa sawit yang berkelanjutan bagi kedua perusahaan, karena PTPN merupakan perusahaan perkebunan yang memiliki komitmen sangat kuat dalam menerapkan konsep bisnis yang berorientasi pada ESG (environmental, social and corporate governance).

Seiring dengan semakin baiknya kepedulian terhadap lingkungan, sertifikasi yang berorientasi pada sustainability, berdampak juga pada peningkatan harga produk PTPN yang dihasilkan.

“Seiring dengan komitmen yang sangat kuat terhadap ESG, tahun ini kami menergetkan seluruh kebun dan pabrik PTPN mendapatkan sertifikat berkelanjutan berstandar internasional, yakni RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil),” tambah Ghani.

Menurut Abdul Ghani kerja sama tersebut berlaku selama satu tahun. “Artinya, dalam kurun waktu satu tahun tersebut masing-masing pihak akan menyusun kelayakan obyek kerja sama di bidang yang telah disepakati dalam MOC untuk ditingkatkan ke dalam perjanjian kerja sama yang lebih definitif,” terangnya.

Kerja sama ini berpotensi memperkuat posisi Indonesia dan Malaysia untuk dapat berperan sebagai market-maker dalam bisnis sawit di dunia karena keduanya akan menguasai 88% dari produksi CPO dunia dan 32% dari produksi edible oil dunia.

FGV mengelola lahan produksi lebih dari 439,725 Ha dan memiliki lebih dari 45.000 pekerja serta telah listed di Bursa Malaysia sejak tahun 2012 yang menjadi IPO terbesar ketiga dunia pada saat itu yang mencapai RM10,4 miliar. Kegiatan usaha yang menjadi core business FGV di antaranya kelapa sawit (hulu dan hilir), karet (hulu), bio-renewable energy, bisnis gula, dan logistic (transportasi, tangki minyak nabati dan liquid terminal) yang tersebar di banyak negara di benua Amerika, Eropa, hingga Asia.



Penandatanganan memorandum of collaboration ini juga turut dihadiri oleh Group Chief Strategy Officer FGV Holdings Salman Ghazali, Executive Assistant to GCEO FGV Holdings Azwa Affendi Bakhtiar, Wakil Direktur Utama PTPN III Denaldy Mulino Mauna, Direktur Pemasaran PTPN III Dwi Sutoro, Direktur Umum PTPN III, Doni P. Gandamiharja dan Direktur PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko Krisna Santosa.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2459 seconds (0.1#10.140)