Tanggapi Keluhan Petani Tebu, Mendag Zulhas: Kalau Barangnya Ada, Ngapain Impor Gula

Kamis, 12 Januari 2023 - 16:42 WIB
loading...
Tanggapi Keluhan Petani...
Mendag Zulhas mengatakan pemerintah akan tetap melakukan impor gula. Foto/AdveniaElisabeth/MPI
A A A
JAKARTA - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengeluhkan rencana importasi gula yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2023. Menurut mereka, stok gula di dalam negeri masih cukup memenuhi kebutuhan industri.



Menanggapi pernyataan itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ( Mendag Zulhas ) mengatakan bahwa pemerintah akan tetap menjalankan importasi gula tahun ini. Sebab, menurut Mendag Zulhas, stok gula di dalam negeri mulai menipis.

"Surplus yang mana, siapa bilang? Yang ngomong yang mana? Ya kalau surplus ngapain kita ngimpor? Siapa yang mau ngimpor? Karena barangnya enggak ada. Kalau barangnya ada, ngapain (impor)," ujar Mendag saat ditemui wartawan di Banten, Kamis (12/1/2023).

Ia menjelaskan, saat ini gula konsumsi hanya tersisa 1 juta ton. Sedangkan industri makanan minuman (mamin) kekurangan 5 juta ton. Maka dari itu pemerintah memutuskan untuk mengimpor gula agar industri mamin tetap berjalan dan masyarakat juga tidak kekurangan stok gula yang dikonsumsi harian.

"Kurangnya 1 juta ton (itu yang untuk dimakan). Yang gula industri kita enggak punya. Kita itu perlu 5 juta ton. Industri itu pakai gula. Minuman-minuman itu, ada gulanya. Nah itu kita enggak punya. Jadi kita mesti impor. Ini bukan saya yang mau loh," ucap Zulhas.

Ketua Umum PAN itu menerangkan, bahwasanya Kementerian Perdagangan saat ini tidak memegang kendali penuh dalam importasi pangan. Mendag Zulhas bilang, dirinya hanya memiliki kapasitas untuk melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan.

"(Impor gula) itu kan Kementerian Perindustrian dong. Makanya supaya teman-teman tahu saya sekarang ini tim pendukung, bukan impor barang. Saya hanya melaksanakan perintah," ungkapnya.

"Beda sama dulu. Kalau dulu semua Kemendag. Sekarang enggak bisa. Ada undang-undangnya yang disebut neraca komoditas," sambung Zulhas.



Terakhir, ia menegaskan, pada intinya pemerintah menginginkan semua pihak sejahtera. Baik itu industri, masyarakat, maupun petani tebu sekalipun.

"Tapi ginilah..enggak ada pemerintah yang mau menyengsarakan petaninya. Pasti kita mau petani kita makmur," tandasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Indonesia Bisa Salip...
Indonesia Bisa Salip AS Soal Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi
Hanya Ada Satu Orang...
Hanya Ada Satu Orang Arab di Antara 53 Miliarder Olahraga 2025, Hartanya Rp18,3 Triliun
Harga Emas Antam Hari...
Harga Emas Antam Hari Ini Longsor ke Rp1.896.000 per Gram, Saatnya Beli Bunda?
Senjata Makan Tuan,...
Senjata Makan Tuan, Tarif Impor Bikin Kekayaan Trump Tergerus Rp8,3 Triliun
Aturan Pengalihan Saham...
Aturan Pengalihan Saham BUMN ke Danantara Masih Digodok, Semua Masuk Kecuali Perum
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Kena Tarif Baru Trump...
Kena Tarif Baru Trump 32%, Wamen BUMN: Tantangan Revitalisasi Industri
Mandek di Rp1.904.000/Gram,...
Mandek di Rp1.904.000/Gram, Intip Rincian Harga Emas Antam per Minggu 13 April 2025
Rusia Masih Jadi Ancaman,...
Rusia Masih Jadi Ancaman, Trump Perpanjang Sanksi AS Selama 12 Bulan
Rekomendasi
Ahmad Sahroni Minta...
Ahmad Sahroni Minta Polisi Jangan Ragu Usut SPBU Oplosan di Bali
Liliana Tanoesoedibjo...
Liliana Tanoesoedibjo Resmikan Program Air Bersih BWAP Miss Indonesia di Kampung Ciseke Banten
KPK Periksa Eks Stafsus...
KPK Periksa Eks Stafsus Jokowi Arif Budimanta selama 10 Jam Sebagai Saksi Kasus LPEI
Berita Terkini
Potensi Panas Bumi Indonesia...
Potensi Panas Bumi Indonesia Terbesar Kedua di Dunia, Penopang Transisi Energi
1 jam yang lalu
Awas! Tarif Baru Trump...
Awas! Tarif Baru Trump Bisa Mengancam Penerimaan Pajak
1 jam yang lalu
10 Tahun Sudah Midiatama...
10 Tahun Sudah Midiatama Academy Mendorong Transformasi Budaya K3 di Indonesia
2 jam yang lalu
Pekerja SKT Sampoerna...
Pekerja SKT Sampoerna Terima BLT Dana Bagi Hasil CHT Rp800.000 per Orang
3 jam yang lalu
Edukasi Ilmiah Penting...
Edukasi Ilmiah Penting dalam Penggunaan Produk Tembakau Alternatif
4 jam yang lalu
Masyarakat Ramai-ramai...
Masyarakat Ramai-ramai Investasi Emas, Deposito Emas Pegadaian Tembus 1 Ton
4 jam yang lalu
Infografis
Balas Dendam ke AS,...
Balas Dendam ke AS, China Naikkan Tarif Impor Jadi 125%
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved