YLKI Usul Konsumsi Listrik Dibatasi

Kamis, 18 Juni 2015 - 11:16 WIB
YLKI Usul Konsumsi Listrik Dibatasi
YLKI Usul Konsumsi Listrik Dibatasi
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengusulkan agar pemerintah membatasi konsumsi listrik berdasarkan ukuran kilowatt jam (kWh) tertentu.

Hal ini dinilai lebih tepat dibanding pemerintah menaikkan tarif listrik dan memangkas subsidi golongan rumah tangga berdaya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi mengakui bahwa beban subsidi listrik yang sudah cukup tinggi sekitar Rp78 triliun, memang perlu ada cara untuk menguranginya.

Di sisi lain, tarif listrik berdaya 1.300VA sudah tidak mungkin lagi dinaikkan, mengingat sudah beberapa kali naik signifikan.

"Bisa membatasi dengan pemakaian kWh/bulan. Misalnya, 40 kWh/bulan. Kalau dia kurang dari 40 kWh, dia tidak naik., tapi kalau lebih dari itu (40 kWh) dikenakan tarif baru tanpa subsidi," katanya saat dihubungi Sindonews, belum lama ini.

Menurut dia, dengan cara ini konsumen dilatih berhemat dalam pemakaian listrik sehari-hari. Artinya, dengan aturan tersebut maka konsumen yang menggunakan listrik lebih dari ambang batas maksimal akan dikenakan pinalti dan dikenakan tarif nonsubsidi.

"Jadi, konsumen dilatih berhemat dan kena pinalti. Kan sekarang banyak konsumen yang suka boros, gunakan listriknya untuk kegiatan yang tidak terlalu penting. Nah, pemerintah harus menghitung dulu berapa rata-rata pemakaian listrik sehari-harinya," pungkas Tulus.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7176 seconds (0.1#10.140)