Freeport Bangun Tambang Bawah Tanah Terbesar di Dunia

Kamis, 02 Juli 2015 - 11:51 WIB
Freeport Bangun Tambang Bawah Tanah Terbesar di Dunia
Freeport Bangun Tambang Bawah Tanah Terbesar di Dunia
A A A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia bakal segera merealisasikan pembangunan tambang bawah tanah (underground mining) di tanah Papua. Rencananya, tambang bawah tanah yang diklaim sebagai terbesar di dunia ini akan diluncurkan September 2015.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, CEO Freeport McMoran Jim Bob Moffet telah menyampaikan komitmennya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus berinvestasi di Indonesia.

Dia mengatakan, perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut telah menyiapkan investasi senilai USD18 miliar, yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) sebesar USD2,5 miliar. Sisanya sekitar USD15,5 miliar untuk pembangunan tambang bawah tanah.

"Jadi baru saja pak Presiden menerima kehadiran chairman dari PT Freeport Indonesia Pak Jim Moffet. Pada intinya, Pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia. Mereka sudah menyiapkan investasi senilai USD18 miliar. USD2,5 miliar di antaranya untuk smelter, sisanya untuk pembangunan underground mining (tambang bawah tanah)," katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Dia mengatakan, pertambangan bawah tanah Papua yang akan segeral direalisasikan Freeport menjadi yang terbesar di dunia, dan menjadi pencapaian bersejarah untuk Tanah Rajawali tersebut. Sebab, lebih dari 95% pekerja di Papua adalah pekerja Indonesia.

"Jadi beliau menyampaikan komitmen itu untuk terus berinvestasi, kemudian Moffet juga mengatakan komit dan menghargai kedaulatan hukum di Indonesia. Jadi apapun yang diatur pemerintah, Freeport akan mengikuti," tegas Sudirman.

Sementara itu, Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengungkapkan, hasil dari tambang bawah tanah yang dibangun Freeport tersebut akan diproduksi menjadi konsentrat di smelter miliknya di Gresik, Jawa Timur.

"Untuk mendukung setiap hasil produksi mining project, itu hasilnya setelah diproduksi menjadi konsentrat akan dibawa ke smelter Gresik dan akan berkomitmen untuk membangun smelter senilai USD2,3 miliar," tandas mantan Kepala BIN ini.

Baca:

Petinggi Freeport Sambangi Jokowi di Istana
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4041 seconds (0.1#10.140)