Laba Dua Raksasa Minyak Dunia Ini Anjlok Lebih dari 50%

Minggu, 02 Agustus 2015 - 15:44 WIB
Laba Dua Raksasa Minyak Dunia Ini Anjlok Lebih dari 50%
Laba Dua Raksasa Minyak Dunia Ini Anjlok Lebih dari 50%
A A A
NEW YORK - Pengeboran minyak sebagai ladang bisnis paling menguntungkan di dunia tidak lagi dapat diandalkan. Buktinya, dua raksasa minyak dunia yaitu Exxon Mobil dan Chevron mengalami penurunan laba lebih dari 50%.

Seperti dilansir dari CNNMoney, Minggu (2/8/2015), Chevron mengumumkan penurunan labanya sekitar 90% pada hari Jumat lalu. Keuntungannya menukik tajam, dari USD5,7 miliar atau sekitar Rp77 triliun (kurs Rp13.510/USD) pada kuartal II/2014 menjadi sekitar USD571 juta pada tahun ini.

Exxon Mobil tidak jauh berbeda. Pada kuartal II/2014 perusahaan ini berhasil meraup Rp8,8 miliar, kini pada periode yang sama hanya berhasil meraup sekitar Rp4,2 miliar.

Harga minyak dan gas yang menurun drastis lebih dari USD100 per barel pada musim panas lalu, menjadi masalah paling besar yang dihadapi dua raksasa minyak ini. Kini harga minyak dunia berada di bawah USD50 per barel.

Banyak ahli yang melihat harga minyak dunia tidak akan kembali terkerek (rebound) dalam waktu dekat. Juli menjadi bulan terburuk untuk harga minyak sejak Oktober 2008.

Dunia kini terlalu banyak memiliki cadangan minyak untuk dijual kini, seperti Timur Tengah yang terus memompa "emas hitam" dan Amerika Serikat (AS) yang mengkapitalisasi pada sebuah ledakan energi untuk mereka sendiri.

Bahkan, negeri kaya minyak Arab Saudi telah mengisyaratkan bahwa harga minyak tidak akan banyak rebound dalam beberapa bulan mendatang.

Exxon yang diklaim sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar pada 2009, hari ini telah jatuh ke nomor lima di belakang raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Microsoft.

Beberapa investor kini masih mempertimbangkan apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli saham perusahaan minyak seperti Exxon dan Chevron, karena saham perdagangan sangat rendah. Saham Exxon turun sekitar 20% pada tahun lalu, dan Chevron telah jatuh 30%.

Dengan harga minyak yang diperkirakan masih akan tetap rendah, konsesus umum di Wall Street masih hangat, saham kedua perusahaan ini pada Jumat lalu turun 5%.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3840 seconds (0.1#10.140)