USD Tertekan Yen, Rupiah Berakhir Koreksi

Senin, 31 Agustus 2015 - 17:11 WIB
USD Tertekan Yen, Rupiah Berakhir Koreksi
USD Tertekan Yen, Rupiah Berakhir Koreksi
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir terkoreksi, di tengah tertekannya USD terhadap yen.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg berada di level Rp14.067/USD. Posisi tersebut terdepresiasi 85 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp13.982/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.065/USD, dengan kisaran harian Rp13.926-Rp14.092/USD. Posisi ini terkoreksi 88 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.977/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas pada level Rp14.042/USD. Posisi ini memburuk 38 poin dibanding sebelumnya di level Rp14.004/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.027/USD, melemah 16 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.011/USD.

Sementara USD melemah terhadap yen dan euro pada Senin karena pasar saham global melemah pada awal pekan ini, mendorong investor memangkas taruhan terhadap mata uang populer digunakan untuk mendanai investasi beresiko.

Dikutip dari Reuters, investor menjual mata uang dengan imbal hasil rendah untuk membeli aset lebih berisiko, yang lebih tinggi imbal hasilnya. Ketika volatilitas meningkat di pasar keuangan global dan saham jatuh, mereka cenderung untuk mengambil posisi.

Indeks USD berada di 95,968, turun 0,2% pada hari ini dan sekitar 1,5% lebih rendah pada bulan ini. Itu jauh di atas level terendah tujuh bulan di 92,621, yang dicapai pada pekan lalu akibat perlambatan di China, yang membuat saham global terjun.

USD terhadap yen turun 0,4%, menyusut sekitar 2,2% sepanjang Agustus, tapi jauh di atas level terendah tujuh bulan di 116,15 pada pekan lalu. Euro naik 0,3% menjadi 1,1220/USD, di bawah level tertinggi pekan lalu di 1,1715, namun masih naik 2,4% pada bulan ini.

(Baca: Rupiah Siang ini Masih Memburuk)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4157 seconds (0.1#10.140)