Pemerintah Bidik Wisatawan Korea Selatan
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus mempromosikan potensi pariwisata di Tanah Air. Kali ini yang dibidik adalah wisatawan asal Korea Selatan (Korsel) dengan memanfaatkan potensi wisata golf di Indonesia.
Kementerian Pariwisata beserta operator golf Indonesia akan menyambangi Seoul dan Busan. Di Negeri Ginseng, sejumlah operator golf lokal diundang dalam pertemuan bisnis berupa table top meeting. Pakar golf turut hadir untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang potensi golf di Indonesia.
"Lapangan golf di Indonesia memiliki keunggulan dalam beberapa hal, salah satunya keindahan pemandangan alam sekitar, mulai dari laut, gunung berapi, hingga hutan tropis, di samping itu caddy Indonesia pun terampil dan ditambah oleh faktor iklim yang sangat mendukung. Atraksinya sudah kuat, lapangan golf kita sudah beberapa kali menggelar turnamen internasional. Karena itu sudah saatnya dipromosikan," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam siaran persnya, Selasa (29/3/2016).
Faktor menarik lainnya adalah harga paket bermain golf di Indonesia yang lebih murah dibandingkan di Korsel. Direktur PT Visi Prima Golf, Merry mengatakan, paket bermain golf lima hari empat malam di Indonesia hanya sekitar USD550.
Tercatat sebanyak 4,19% alasan berkunjung wisman Korea adalah untuk olahraga termasuk di dalamnya wisata golf. Perlu diketahui golf merupakan 1 dari 7 wisata minat khusus yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata.
Sebelum ini kegiatan serupa sudah lebih dulu digelar di China dan Jepang. Peluang Indonesia menarik pegolf ketiga negara ini terbuka sebab biaya bermain golf di Korea dan Jepang mahal. Sedangkan di China para pejabatnya tidak diperbolehkan main golf di dalam negeri, belum lagi adanya larangan membuka lapangan golf baru.
Tahun ini, Indonesia menargetkan 400.000 kunjungan dari Korea. Secara keseluruhan, target kunjungan wisman tahun ini adalah 12 juta. Tahun lalu, Indonesia berhasil menarik 10,4 juta kunjungan wisman.
Kementerian Pariwisata beserta operator golf Indonesia akan menyambangi Seoul dan Busan. Di Negeri Ginseng, sejumlah operator golf lokal diundang dalam pertemuan bisnis berupa table top meeting. Pakar golf turut hadir untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang potensi golf di Indonesia.
"Lapangan golf di Indonesia memiliki keunggulan dalam beberapa hal, salah satunya keindahan pemandangan alam sekitar, mulai dari laut, gunung berapi, hingga hutan tropis, di samping itu caddy Indonesia pun terampil dan ditambah oleh faktor iklim yang sangat mendukung. Atraksinya sudah kuat, lapangan golf kita sudah beberapa kali menggelar turnamen internasional. Karena itu sudah saatnya dipromosikan," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, dalam siaran persnya, Selasa (29/3/2016).
Faktor menarik lainnya adalah harga paket bermain golf di Indonesia yang lebih murah dibandingkan di Korsel. Direktur PT Visi Prima Golf, Merry mengatakan, paket bermain golf lima hari empat malam di Indonesia hanya sekitar USD550.
Tercatat sebanyak 4,19% alasan berkunjung wisman Korea adalah untuk olahraga termasuk di dalamnya wisata golf. Perlu diketahui golf merupakan 1 dari 7 wisata minat khusus yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata.
Sebelum ini kegiatan serupa sudah lebih dulu digelar di China dan Jepang. Peluang Indonesia menarik pegolf ketiga negara ini terbuka sebab biaya bermain golf di Korea dan Jepang mahal. Sedangkan di China para pejabatnya tidak diperbolehkan main golf di dalam negeri, belum lagi adanya larangan membuka lapangan golf baru.
Tahun ini, Indonesia menargetkan 400.000 kunjungan dari Korea. Secara keseluruhan, target kunjungan wisman tahun ini adalah 12 juta. Tahun lalu, Indonesia berhasil menarik 10,4 juta kunjungan wisman.
(dmd)