Harga Minyak Dunia Anjlok 4% Saat Saudi Enggan Bekukan Produksi
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia merosot 4% setelah Arab Saudi dilaporkan tidak akan membekukan produksi minyaknya kecuali Iran dan produsen utama lain melakukan hal yang sama. Sementara itu jumlah rig minyak yang beroperasi di Amerika Serikat (AS) secara mingguan 10 menurun dari total 362.
Dilansir Reuters, Sabtu (2/4/2016) rebound dolar AS (USD) dalam sepekan setelah data tenaga kerja AS lebih kuat dari yang diharapkan untuk menambahkan tekanan kepada minyak dunia. Kondisi tadi membuat harga minyak mentah dalam mata uang greenback kurang menarik bagi para pemegang euro maupun mata uang utama lainnya.
Data tenaga kerja AS meningkat dan tercatat kokoh pada Maret 2016 sebagai sinyal membaiknya ekonomi AS untuk memperbesar peluang The Fed (Bank Sentral AS) untuk menaikkan suku bunga acuan secara bertahap dan hati-hati.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun USD1,63 atau 4% ke level USD38,70 per barel. Pada kuartal pertama tahun 2016, total Brent mengalami kenaikan 6%. Sementara harga minyak mentah AS bertahan di level USD36,79 per barel atau turun USD1,55, pada hari Kamis (30/3) kemarin juga mendatar sampai 2 sen.
Selama periode Januari hingga Maret, harga minyak AS hampir meningkat sebesar 4%. Minyak mentah dunia telah melakukan reli selama enam pekan setelah produsen utama di dalam maupun di luar organisasi negara pengekspor minyak mengemukakan ide pembekuan produksi untuk mencegah membanjirnya pasokan global. Namun sepertinya kesepakatan akan sulit tercapai saat Saudi dan Iran belum mendapatkan satu suara soal pangkas produksi.
Dilansir Reuters, Sabtu (2/4/2016) rebound dolar AS (USD) dalam sepekan setelah data tenaga kerja AS lebih kuat dari yang diharapkan untuk menambahkan tekanan kepada minyak dunia. Kondisi tadi membuat harga minyak mentah dalam mata uang greenback kurang menarik bagi para pemegang euro maupun mata uang utama lainnya.
Data tenaga kerja AS meningkat dan tercatat kokoh pada Maret 2016 sebagai sinyal membaiknya ekonomi AS untuk memperbesar peluang The Fed (Bank Sentral AS) untuk menaikkan suku bunga acuan secara bertahap dan hati-hati.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni turun USD1,63 atau 4% ke level USD38,70 per barel. Pada kuartal pertama tahun 2016, total Brent mengalami kenaikan 6%. Sementara harga minyak mentah AS bertahan di level USD36,79 per barel atau turun USD1,55, pada hari Kamis (30/3) kemarin juga mendatar sampai 2 sen.
Selama periode Januari hingga Maret, harga minyak AS hampir meningkat sebesar 4%. Minyak mentah dunia telah melakukan reli selama enam pekan setelah produsen utama di dalam maupun di luar organisasi negara pengekspor minyak mengemukakan ide pembekuan produksi untuk mencegah membanjirnya pasokan global. Namun sepertinya kesepakatan akan sulit tercapai saat Saudi dan Iran belum mendapatkan satu suara soal pangkas produksi.
(akr)