IHSG Awal Pekan Berakhir Ambruk, Bursa Asia Mixed

Senin, 11 April 2016 - 16:42 WIB
IHSG Awal Pekan Berakhir...
IHSG Awal Pekan Berakhir Ambruk, Bursa Asia Mixed
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini berakhir anjlok, ketika mayoritas bursa Asia bergerak variatif. IHSG hingga sesi penutupan ditutup berkurang 59,73 poin atau 1,23% ke level 4.786,97 di tengah laju mixed bursa saham Asia.

Pada pembukaan perdagangan pagi tadi bursa saham Tanah Air berkurang 8,34 poin atau 0,17% ke level 4.838,36 dan pada sesi I IHSG masih bertahan di zona merah melemah 47,13 poin atau 0,97% ke level 4.799,57. Sementara, pada perdagangan akhir pekan kemarin juga ditutup melemah 8,34 poin atau 0,17% ke level 4.838,36.

Dilansir Reuters, Senin (11/4/2016) bursa saham Asia tercatat tertekan ketika data inflasi China memberikan optimismen negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan kembali melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter. Pelemahan tidak hanya terjadi di Asia, tapi juga di Eropa seperti indeks Inggris FTSE turun sekitar 0,2%, bursa Jerman DAX menyusut 3% dan pasar saham Prancis CAC berkurang 0,4%.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat tipis 0,2%, sedangkan Nikkei Jepang menyusut 70,39 poin atau 0,44% ke level 15.751,13. Adapun Hang Seng justru menguat 70,41 poin atau 0,35% ke level 20.440,81 diikuti indeks Shanghai yang bertambah 49,00 poin atau 1,64% ke posisi 3.033,96. Penguatan juga terjadi pada indeks Straits Times yang melompat naik 3,98 poin atau 0,14% ke level 2.812,30.

Sementara pasar saham Australia melemah 6,1 poin atau 0,12% menjadi 4.931,50. Sebelumnya China merilis data Inflasi Maret ketika Indeks harga konsumen (CPI) naik 2,3% tahun ini hingga periode Maret dibandingkan dengan prediksi sebelumnya di angka 2,5%. Sedangkan inflasi China tercatat menurun 0,4% dibandingkan Februari.

"Pesanan mesin Jepang berkurang melebihi apa yang diantisipasi sebelumnya. Pasar saham Jepang tercatat juga melemah ketika yen mengalami penguatan di tengah ketidakpastian apakah Bank Sentral AS akan turun tangan," jelas Manajer Direktur Tyton Capital Advisors, Andrew Meredith.

Sektor saham di dalam negeri hari ini mayoritas berada di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah aneka industri yang anjlok 2,75% diikuti sektor keuangan melemah 1,88%. Dan sektor yang menguat tertinggi adalah sektor industri dasar naik 0,56%.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,34 triliun dengan 4,77 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp427,7 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,35 triliun dan aksi beli sebesar Rp1,92 triliun. Tercatat 93 saham menguat, 217 saham melemah dan 96 saham stagnan.

Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA) naik Rp375 menjadi Rp7.950, PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menguat Rp75 menjadi Rp6.175 dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) naik Rp60 menjadi Rp1.800.

Saham-saham yang melemah di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) melemah Rp225 menjadi Rp6.975, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) turun Rp100 menjadi Rp3.300 serta PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) menyusut Rp70 menjadi Rp1.265.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7424 seconds (0.1#10.140)