Pertamina Pastikan Holding BUMN Tak Akan Batasi Aktivitas PGN

Kamis, 30 Juni 2016 - 10:42 WIB
Pertamina Pastikan Holding BUMN Tak Akan Batasi Aktivitas PGN
Pertamina Pastikan Holding BUMN Tak Akan Batasi Aktivitas PGN
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meamstikan pembentukan holding BUMN sektor migas antara Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), tidak akan membuat seluruh aktivitas yang dikerjakan PGN menjadi terbatas. Pembentukan holding justru akan membuat lingkup aktivitas dua perusahaan pelat merah ini menjadi lebih luas.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menuturkan, pada dasarnya pembentukan holding ini akan membuat aset perseroan menjadi lebih besar. Selain itu, kemampuan investasi pun nantinya akan jauh lebih besar.

"Oh enggak (kegiatan PGN dibatasi). Karena kan isunya bukan PGN masuk ke Pertamina tapi PGN dan Pertagas yang dijadikan satu. Nah karena dijadikan satu, maka kita akan melihat aset yang lebih besar, kemampuan berinvestasi yang lebih besar," katanya di Pullman Hotel, Jakarta, Rabu (29/6/2016) malam.

Menurutnya, holding juga akan membuat investasi kedua belah pihak yang sebelumnya bertabrakan menjadi lebih efisien. Contohnya, investasi pipa gas Duri Dumai yang sebelumnya antara Pertagas dan PGN bertabrakan.

"Pipeline Duri Dumai. Mulai karena ini berebut, dan kemarin sudah kita putuskan ini menjadi strategi untuk menyatukan dua-duanya. Siapapun yang akan investasi silakan, toh nanti dua-duanya akan jadi satu juga," imbuh dia.

Mantan Bos Semen Indonesia ini menilai, sinergi ini akan meningkatkan nilai aset korporasi secara keseluruhan. Kemampuan berinvstasi juga akan jauh lebih besar, sehingga perseroan akan tumbuh jauh lebih cepat dari sekarang.

Contohnya, pembentukan holding Semen kala itu telah membuat aset korporasi meningkat 10 kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun.

"Lalu kita bisa investasi yang jauh lebih besar. Kalau dulu kita bangun pabrik itu delapan tahun dan kemudian kita malah tiap tahun bangun pabrik. Saya kira itu (holding) akan begitu juga nanti. Dan dampaknya sudah tentu bagaimana harga gas bisa lebih baik," tuturnya.

Kendati demikian, Dwi tetap menunggu instruksi dari Kementerian BUMN merealisasikan pembentukan holding BUMN migas tersebut. "Kami tunggu, karena itu kan shareholder government," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8553 seconds (0.1#10.140)