Daya Beli Meningkat, Jumlah Pemudik Pesawat Terbang Diprediksi Paling Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan bahwa pertama kali dalam sejarah operasi angkutan Lebaran di Indonesia, jumlah penumpang angkutan umum dengan menggunakan pesawat udara diprediksi paling tinggi dibanding moda transportasi lainnya.
"Ini merupakan fenomena baru bahwa penumpang pesawat udara paling tinggi dibandingkan dengan moda lain," katanya seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Minggu (3/7/2016).
Untuk moda angkutan udara, sebut dia, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang angkutan udara naik sebesar 7,6% yaitu sebanyak 4.648.047 juta penumpang dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 4.319.134 juta.
Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang pada moda angkutan udara tersebut menjadi gambaran bahwa masyarakat mulai menghargai waktu dan memiliki daya beli yang lebih baik dibanding tahun lalu.
"Selain itu, dengan pengembangan kapasitas dan pelayanan di bandara yang selama ini dilakukan, standar pelayanannya semakin membaik, navigasi semakin baik, penerbangannya semakin disiplin sehingga semakin naik penumpangnya," imbuh dia.
Jonan mencontohkan, di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, jumlah penumpang pada 7 hari pertama masa angkutan Lebaran 2016 (24–30 Juni 2016) mengalami kenaikan sebanyak 15%, dan di Bandara Pangkalan Bun pun mengalami kenaikan jumlah penumpang sebanyak 10%.
"Ini sesuai dengan prediksi pemerintah. Indonesia kan negara kepulauan, kalau jaraknya jauh ya masyarakat itu naik pesawat udara, kalau barang lewat tol laut," tuturnya.
Ke depannya, sambung mantan Bos KAI ini, pertumbuhan udara akan semakin pesat. Oleh karena itu, dia berpesan agar operator penerbangan harus lebih disiplin dan regulator juga harus tegas.
Prediksi kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di moda penyeberangan, laut, dan kereta api. Penumpang moda penyeberangan diprediksi mengalami kenaikan sebesar 3,5% yaitu sejumlah 3.698.042 penumpang. Jumlah penumpang pada moda penyeberangan pada tahun 2015 adalah sebanyak 3.572.103
Untuk moda kereta api, Kementerian Perhubungan memperkirakan mengalami kenaikan jumlah penumpang sebanyak 4,63% menjadi 4.113.867 penumpang dari 3.931.712 penumpang pada tahun sebelumnya.
Selanjutnya moda laut juga diperkirakan mengalami kenaikan jumlah penumpang sebanyak 3% menjadi 910.191 penumpang dari 883.681 penumpang pada masa angkutan lebaran 2015.
Namun untuk moda jalan, menurut Jonan, penumpang pada moda jalan diprediksi mengalami penurunan sebesar 7,87% menjadi 4.328.337 penumpang dari 4.697.945 pada tahun sebelumnya. Sayangnya, dia mengaku belum tahu faktor pasti penyebabnya.
Namun Jonan menegaskan agar angkutan bus tersebut harus memperbaiki diri. "Faktor keselamatan dan pelayanan bus harus diperbaiki," tandasnya.
"Ini merupakan fenomena baru bahwa penumpang pesawat udara paling tinggi dibandingkan dengan moda lain," katanya seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Minggu (3/7/2016).
Untuk moda angkutan udara, sebut dia, Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah penumpang angkutan udara naik sebesar 7,6% yaitu sebanyak 4.648.047 juta penumpang dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 4.319.134 juta.
Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang pada moda angkutan udara tersebut menjadi gambaran bahwa masyarakat mulai menghargai waktu dan memiliki daya beli yang lebih baik dibanding tahun lalu.
"Selain itu, dengan pengembangan kapasitas dan pelayanan di bandara yang selama ini dilakukan, standar pelayanannya semakin membaik, navigasi semakin baik, penerbangannya semakin disiplin sehingga semakin naik penumpangnya," imbuh dia.
Jonan mencontohkan, di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, jumlah penumpang pada 7 hari pertama masa angkutan Lebaran 2016 (24–30 Juni 2016) mengalami kenaikan sebanyak 15%, dan di Bandara Pangkalan Bun pun mengalami kenaikan jumlah penumpang sebanyak 10%.
"Ini sesuai dengan prediksi pemerintah. Indonesia kan negara kepulauan, kalau jaraknya jauh ya masyarakat itu naik pesawat udara, kalau barang lewat tol laut," tuturnya.
Ke depannya, sambung mantan Bos KAI ini, pertumbuhan udara akan semakin pesat. Oleh karena itu, dia berpesan agar operator penerbangan harus lebih disiplin dan regulator juga harus tegas.
Prediksi kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di moda penyeberangan, laut, dan kereta api. Penumpang moda penyeberangan diprediksi mengalami kenaikan sebesar 3,5% yaitu sejumlah 3.698.042 penumpang. Jumlah penumpang pada moda penyeberangan pada tahun 2015 adalah sebanyak 3.572.103
Untuk moda kereta api, Kementerian Perhubungan memperkirakan mengalami kenaikan jumlah penumpang sebanyak 4,63% menjadi 4.113.867 penumpang dari 3.931.712 penumpang pada tahun sebelumnya.
Selanjutnya moda laut juga diperkirakan mengalami kenaikan jumlah penumpang sebanyak 3% menjadi 910.191 penumpang dari 883.681 penumpang pada masa angkutan lebaran 2015.
Namun untuk moda jalan, menurut Jonan, penumpang pada moda jalan diprediksi mengalami penurunan sebesar 7,87% menjadi 4.328.337 penumpang dari 4.697.945 pada tahun sebelumnya. Sayangnya, dia mengaku belum tahu faktor pasti penyebabnya.
Namun Jonan menegaskan agar angkutan bus tersebut harus memperbaiki diri. "Faktor keselamatan dan pelayanan bus harus diperbaiki," tandasnya.
(dol)