Dunia Rugi Rp32.000 Triliun Akibat Cuaca Buruk, AS dan China Paling Ngeri

Selasa, 12 November 2024 - 19:34 WIB
loading...
Dunia Rugi Rp32.000...
Sebuah bendera Amerika berkibar di tengah banjir akibat Badai Helene di lingkungan Shore Acres, 27 September 2024, di St. Mike Carlson. FOTO/AP
A A A
JAKARTA - Cuaca buruk telah merugikan dunia sebesar USD2 triliun atau setara Rp32.000 triliun selama satu dekade terakhir, demikian temuan sebuah laporan saat para diplomat menghadiri pertemuan iklim Cop29 untuk memperjuangkan pendanaan.

Analisis terhadap 4.000 kejadian cuaca ekstrem terkait iklim, mulai dari banjir bandang yang menghanyutkan rumah-rumah dalam sekejap hingga kekeringan yang berlangsung lambat dan merusak lahan pertanian selama bertahun-tahun, menemukan bahwa kerugian ekonomi yang ditimbulkannya mencapai USD451 miliar dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini.

Angka-angka tersebut mencerminkan kerugian penuh dari cuaca ekstrem, bukan kerugian yang dapat diatribusikan oleh para ilmuwan kepada kerusakan iklim. Angka-angka tersebut muncul ketika para pemimpin dunia berdebat tentang berapa banyak yang harus dibayar oleh negara-negara kaya untuk membantu negara-negara miskin dalam memperbaiki ekonomi mereka beradaptasi dengan dunia yang lebih panas dan mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh cuaca yang semakin ganas.

"Data dari dekade terakhir menunjukkan secara definitif bahwa perubahan iklim bukanlah masalah di masa depan," ujar Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC) John Denton, yang menyusun laporan tersebut, dikutip dari The Guardian, Selasa (11/12/2024).

"Kerugian produktivitas yang besar akibat peristiwa cuaca ekstrem sedang dirasakan saat ini oleh ekonomi riil."



Laporan tersebut menemukan tren kenaikan bertahap dalam biaya kejadian cuaca ekstrem antara tahun 2014 dan 2023 dengan lonjakan pada 2017 ketika musim badai aktif menghantam Amerika Utara.

Amerika Serikat (AS) mengalami kerugian ekonomi terbesar selama periode 10 tahun tersebut, yaitu sebesar USD935 miliar, diikuti oleh China sebesar USD268 miliar dan India sebesar USD112 miliar. Jerman, Australia, Prancis dan Brasil semuanya masuk dalam 10 besar.

Jika diukur secara perorangan, pulau-pulau kecil seperti Saint Martin dan Bahama mengalami kerugian terbesar. Api, air, angin, dan panas telah menghapus lebih banyak dolar dari neraca keuangan pemerintah seiring dengan semakin kayanya dunia, semakin banyaknya orang yang bermukim di daerah rawan bencana, dan polusi bahan bakar fosil yang memanggang planet ini.

Namun, hingga beberapa tahun terakhir, para ilmuwan masih kesulitan untuk memperkirakan sejauh mana peran yang dimainkan manusia dalam membengkokkan peristiwa cuaca ekstrem dengan gas yang memanaskan planet.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
Efek Perang Dagang,...
Efek Perang Dagang, Harga Emas Ukir Sejarah Baru Tembus Level USD3.000
Bank Teratas Dunia Ini...
Bank Teratas Dunia Ini Ramal Dolar AS Bisa Kehilangan Status Global
Tetangga Indonesia Ini...
Tetangga Indonesia Ini Diserbu Investasi AS, Capai Kesepakatan Rp67 Triliun
Resesi Amerika Makin...
Resesi Amerika Makin Dekat? Inflasi Diramal Sentuh Level Tertinggi sejak 1991
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
Trump Ancam Balas Tarif...
Trump Ancam Balas Tarif Uni Eropa 200%, Targetkan Sampanye dan Alkohol
Diguncang Tarif Trump,...
Diguncang Tarif Trump, Rupiah Merana dan Surat Utang RI Tertekan
Rekomendasi
Apakah Emil Audero Pernah...
Apakah Emil Audero Pernah Sekolah di Indonesia? Ini Informasi Lengkapnya
5 Alasan Media Asing...
5 Alasan Media Asing Prediksi Timnas Indonesia Kesulitan Lawan Australia
Dominasi Kapal Induk...
Dominasi Kapal Induk AS Segera Berakhir, China Sedang Bangun Tipe 004 yang Mampu Angkut 100 Jet Tempur
Berita Terkini
OECD Pangkas Proyeksi...
OECD Pangkas Proyeksi Ekonomi RI, Rupiah Melemah di Atas Rp16.500
17 menit yang lalu
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
50 menit yang lalu
Jadwal Lengkap One Way,...
Jadwal Lengkap One Way, Contraflow, Ganjil-Genap Mudik Lebaran 2025
1 jam yang lalu
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
1 jam yang lalu
2,2 Juta Tiket KA Lebaran...
2,2 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Ludes Terjual, Berikut Rincian dan Sisanya
1 jam yang lalu
Bazar Ramadan Kemenperin,...
Bazar Ramadan Kemenperin, APP Group Salurkan 4.000 Liter Minyak Goreng Bersubsidi
1 jam yang lalu
Infografis
4 Fakta Nuklir China...
4 Fakta Nuklir China yang Berkembang Paling Cepat di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved