Mayora Berencana Stock Split Saham 1:25
A
A
A
JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana melakukan pemecahan nilai saham (stock split) sebesar 1:25 atau dari Rp38.200 yang akan ada di kisaran harga Rp1.500 hingga Rp1.600 per saham.
Head of Research PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, corporate action ini sangat tepat bagi saham Mayora. Dia yakin stock split Mayora akan disambut baik oleh pasar.
"Dengan stock split maka harga saham MYOR yang saat ini relatif tinggi akan menjadi terjangkau dan ini akan membuka akses bagi para investor ritel untuk mengoleksi atau berinvestasi pada saham ini," jelas Alfred dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Menurutnya, kinerja perseroan juga sangat bagus di awal tahun ini dengan pertumbuhan sales kuartal pertama 2016 sebesar 35% dan laba bersih 18%. Pertumbuhan MYOR di atas kinerja emiten lain di sektornya.
Konsumsi masyarakat, sebut Alfred, merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dan produk makanan dan minuman menjadi produk yang masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar di Indonesia.
"Produk-produk MYOR yang masih menjadi top brand yang menjadi kunci penjualan MYOR dapat tumbuh secara maksimal," kata dia.
Tak hanya itu. Alfred memandang, yang juga menjadi kontribusi pertumbuhan MYOR adalah ekspansi mereka ke pasar ekspor. Meskipun porsinya turun terhadap total sales, namun pertumbuhan yang diperoleh menunjukan kuatnya pasar produk MYOR di pasar ekspor.
Analis saham ini optimistis ruang pertumbuhan Mayora ke depan masih sangat besar, apalagi dengan melihat konsumsi domestik yang terus tumbuh seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat yang mendorong pola konsumsi terhadap produk-produk consumer good semakin meningkat.
"Di segmen ekspor, selain potensi pertumbuhannya, hal ini sangat strategis dalam mengantisipasi fluktuasi rupiah. Artinya secara tidak langsung ada hedging terhadap kebutuhan valas perseroan," jelas dia.
Alfred juga menilai kinerja yang mengkilap ini akan memberi dukungan kuat bagi aksi korporasi MYOR melakukan stock split. Menurutnya, kisaran harga ini adalah level harga yang cukup pas untuk menarik lebih banyak investor membeli saham Mayora.
Sebelumnya, harga saham Mayora hanya diminati kalangan yang lebih terbatas karena harga saham yang relatif mahal. "Basis investor Mayora akan lebih lebar. Saham juga akan makin likuid. Apalagi, secara fundamental, berbagai indikator kinerja sangat mendukung," jelasnya.
Menurutnya, pergerakan harga saham MYOR sampai saat ini naik 38,5%, jauh di atas kinerja pasar (IHSG) dan bahkan juga di sektornya. Sepanjang 2015, harga saham MYOR tumbuh 43% yang juga melebihi kinerja pasar dan sektornya.
"Tentu ini hasil sejalan dengan pencapaiaan fundamentalnya. Dengan return tersebut maka akan sangat menarik bagi investor," ujarnya.
Dia juga memaparkan hasil kalkulasinya terhadap saham MYOR. Menurutnya, pada harga saat ini Rp38.200, saham MYOR diperdagangkan pada PER 2016 sebesar 24 kali dan PBV 5,5 kali.
Jika melihat PER saham di sektornya, seperti Indofood (ICBP) atau Kalbe Farma (KLBF) yang sudah berada pada level 28 kali, maka terlihat valuasi PER MYOR masih lebih murah. Apalagi, jika melihat pertumbuhan usaha MYOR yang lebih tinggi maka valuasi PER MYOR cukup layak diperdagangkan pada level PER 28x atau pada harga Rp45.100 atau sekitar Rp1.800 jika dihitung setelah stock split.
Dengan kinerja pertumbuhan saham historis yang tinggi dan potensi pertumbuhan usaha yang masih besar, menurut Alfred saham MYOR masih menarik karena memiliki potensi kenaikan harga saham mengikuti kenaikan pertumbuhan usahanya.
"Dengan level pertumbuhan usaha dan sektornya tersebut sebenarnya cukup pas MYOR masuk menjadi kategori saham growth stock," jelas Alfred.
Kategori growth stock dinilainya sangat digemari investor ritel dan institusi. Konsistensi MYOR dalam membagikan dividen sebenarnya dapat menjadi signal bagus bagi para investor institusi jangka panjang sebagai wujud komitmen MYOR dalam mengapresiasi para pemegang sahamnya.
Head of Research PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, corporate action ini sangat tepat bagi saham Mayora. Dia yakin stock split Mayora akan disambut baik oleh pasar.
"Dengan stock split maka harga saham MYOR yang saat ini relatif tinggi akan menjadi terjangkau dan ini akan membuka akses bagi para investor ritel untuk mengoleksi atau berinvestasi pada saham ini," jelas Alfred dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Menurutnya, kinerja perseroan juga sangat bagus di awal tahun ini dengan pertumbuhan sales kuartal pertama 2016 sebesar 35% dan laba bersih 18%. Pertumbuhan MYOR di atas kinerja emiten lain di sektornya.
Konsumsi masyarakat, sebut Alfred, merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini dan produk makanan dan minuman menjadi produk yang masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar di Indonesia.
"Produk-produk MYOR yang masih menjadi top brand yang menjadi kunci penjualan MYOR dapat tumbuh secara maksimal," kata dia.
Tak hanya itu. Alfred memandang, yang juga menjadi kontribusi pertumbuhan MYOR adalah ekspansi mereka ke pasar ekspor. Meskipun porsinya turun terhadap total sales, namun pertumbuhan yang diperoleh menunjukan kuatnya pasar produk MYOR di pasar ekspor.
Analis saham ini optimistis ruang pertumbuhan Mayora ke depan masih sangat besar, apalagi dengan melihat konsumsi domestik yang terus tumbuh seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat yang mendorong pola konsumsi terhadap produk-produk consumer good semakin meningkat.
"Di segmen ekspor, selain potensi pertumbuhannya, hal ini sangat strategis dalam mengantisipasi fluktuasi rupiah. Artinya secara tidak langsung ada hedging terhadap kebutuhan valas perseroan," jelas dia.
Alfred juga menilai kinerja yang mengkilap ini akan memberi dukungan kuat bagi aksi korporasi MYOR melakukan stock split. Menurutnya, kisaran harga ini adalah level harga yang cukup pas untuk menarik lebih banyak investor membeli saham Mayora.
Sebelumnya, harga saham Mayora hanya diminati kalangan yang lebih terbatas karena harga saham yang relatif mahal. "Basis investor Mayora akan lebih lebar. Saham juga akan makin likuid. Apalagi, secara fundamental, berbagai indikator kinerja sangat mendukung," jelasnya.
Menurutnya, pergerakan harga saham MYOR sampai saat ini naik 38,5%, jauh di atas kinerja pasar (IHSG) dan bahkan juga di sektornya. Sepanjang 2015, harga saham MYOR tumbuh 43% yang juga melebihi kinerja pasar dan sektornya.
"Tentu ini hasil sejalan dengan pencapaiaan fundamentalnya. Dengan return tersebut maka akan sangat menarik bagi investor," ujarnya.
Dia juga memaparkan hasil kalkulasinya terhadap saham MYOR. Menurutnya, pada harga saat ini Rp38.200, saham MYOR diperdagangkan pada PER 2016 sebesar 24 kali dan PBV 5,5 kali.
Jika melihat PER saham di sektornya, seperti Indofood (ICBP) atau Kalbe Farma (KLBF) yang sudah berada pada level 28 kali, maka terlihat valuasi PER MYOR masih lebih murah. Apalagi, jika melihat pertumbuhan usaha MYOR yang lebih tinggi maka valuasi PER MYOR cukup layak diperdagangkan pada level PER 28x atau pada harga Rp45.100 atau sekitar Rp1.800 jika dihitung setelah stock split.
Dengan kinerja pertumbuhan saham historis yang tinggi dan potensi pertumbuhan usaha yang masih besar, menurut Alfred saham MYOR masih menarik karena memiliki potensi kenaikan harga saham mengikuti kenaikan pertumbuhan usahanya.
"Dengan level pertumbuhan usaha dan sektornya tersebut sebenarnya cukup pas MYOR masuk menjadi kategori saham growth stock," jelas Alfred.
Kategori growth stock dinilainya sangat digemari investor ritel dan institusi. Konsistensi MYOR dalam membagikan dividen sebenarnya dapat menjadi signal bagus bagi para investor institusi jangka panjang sebagai wujud komitmen MYOR dalam mengapresiasi para pemegang sahamnya.
(izz)