Laba Bersih Meningkat 62,68%, Mayora Bakal Sebar Dividen Rp782,5 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba pada tahun 2022. Pencapaian ini disampaikan usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham dan Public Expose Tahunan, Selasa (13/6/2023).
Dalam RUPS, Direksi Perseroan menyampaikan di tengah fluktuasi harga komoditas dan kenaikan biaya distribusi yang harus ditanggung, sambil menjaga kondisi keuangan yang kuat, Perseroan tetap berhasil mengembalikan Gross Margin tanpa kehilangan pertumbuhan dan pangsa pasar.
Perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp30,67 triliun atau naik 9,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp27,91 trilliun. "Perolehan laba bersih pun meningkat hingga mencapai 62,68% menjadi Rp1,97 triliun pada tahun 2022," kata Direktur Perseroan PT Mayora Indah, Ricky Afrianto dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6/2023).
RUPS juga menyetujui usulan Direksi untuk membagikan Dividen Tunai sebesar Rp35 per saham yang akan mulai dibagikan pada 11 Juli 2023. Dengan demikian, dividen tunai yang dibagikan mencapai 39,72% dari laba bersih dengan total Rp782.554.490.375 (Rp782,554 miliar).
Ricky Afrianto menyampaikan, kinerja kuartal pertama sampai Maret 2023, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp8,45 trilliun atau meningkat sebesar 11,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Perolehan laba bersih sebesar Rp737 miliar atau naik hingga sebesar 134,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp314 miliar," katanya.
Keberhasilan ini berhasil diraih berkat membaiknya laba kotor Perseroan sebagai hasil dari implementasi strategi Perseroan sepanjang 2022. Selain itu juga semakin selektifnya kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan sepanjang kuartal pertama di 2023.
Menurut Ricky, untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Perseroan telah menyiapkan pabrik baru yang berlokasi di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banteng dan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur untuk meningkatkan 30% kapasitas produksi biskuit dan wafer. "Total investasi mencapai Rp3,7 triliun. Pabrik baru ini akan mulai beroperasi pada tahun 2024," katanya.
Dalam RUPS, Direksi Perseroan menyampaikan di tengah fluktuasi harga komoditas dan kenaikan biaya distribusi yang harus ditanggung, sambil menjaga kondisi keuangan yang kuat, Perseroan tetap berhasil mengembalikan Gross Margin tanpa kehilangan pertumbuhan dan pangsa pasar.
Perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp30,67 triliun atau naik 9,9% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp27,91 trilliun. "Perolehan laba bersih pun meningkat hingga mencapai 62,68% menjadi Rp1,97 triliun pada tahun 2022," kata Direktur Perseroan PT Mayora Indah, Ricky Afrianto dalam keterangan tertulis, Selasa (13/6/2023).
RUPS juga menyetujui usulan Direksi untuk membagikan Dividen Tunai sebesar Rp35 per saham yang akan mulai dibagikan pada 11 Juli 2023. Dengan demikian, dividen tunai yang dibagikan mencapai 39,72% dari laba bersih dengan total Rp782.554.490.375 (Rp782,554 miliar).
Ricky Afrianto menyampaikan, kinerja kuartal pertama sampai Maret 2023, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp8,45 trilliun atau meningkat sebesar 11,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
"Perolehan laba bersih sebesar Rp737 miliar atau naik hingga sebesar 134,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp314 miliar," katanya.
Keberhasilan ini berhasil diraih berkat membaiknya laba kotor Perseroan sebagai hasil dari implementasi strategi Perseroan sepanjang 2022. Selain itu juga semakin selektifnya kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan sepanjang kuartal pertama di 2023.
Menurut Ricky, untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Perseroan telah menyiapkan pabrik baru yang berlokasi di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banteng dan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur untuk meningkatkan 30% kapasitas produksi biskuit dan wafer. "Total investasi mencapai Rp3,7 triliun. Pabrik baru ini akan mulai beroperasi pada tahun 2024," katanya.
(akr)