Ekonomi China Terdongkrak dari Sektor Properti dan Konstruksi
A
A
A
BEIJING - China kembali menunjukkan keajaibannya, dengan mencapai pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2016 sebesar 6,7%. Angka ini di luar perkiraan para ekonom negara tersebut, yang meramalkan pertumbuhan ekonomi China maksimal 6,6%.
Lantas bagaimana China menjungkirbalikkan perkiraan yang pesimis itu? Melansir Bloomberg, Sabtu (16/7/2016), naiknya kembali perekonomian Negeri Tirai Bambu ditopang oleh sektor real estat dan sektor konstruksi.
Sektor real estat China tumbuh cepat, dimana banyak pembeli melakukan pembelian rumah di kota-kota besar. Data Biro Statistik Nasional China melaporkan output ekonomi oleh broker real estat melonjak 8,8% dari tahun sebelumnya pada periode April sampai Juni. Sementara kegiatan konstruksi melonjak 7,3%. Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tumbuh 6,7%, industri lainnya seperti teknologi, kesehatan dan pendidikan meningkat 9%.
Pemulihan sektor real estat ini didorong oleh kredit murah, sehingga penjualan properti melonjak 42,1% pada semester I 2016. Sebelumnya pada awal tahun ini, penjualan properti negeri Mao Tse-tung itu sempat melambat akibat kebijakan memperketat kriteria pembelian rumah di kota-kota seperti Shanghai dan Shenzen. Pelonggaran kebijakan membuat gairah industri properti yang merupakan salah satu pilar perekonomian.
Sektor jasa menyumbang lebih dari setengah produksi tahun lalu. Data PDB yang dirilis Jumat (15/7), menunjukkan sektor jasa tumbuh 7,5%, manufaktur naik 6,3%, pertanian 3,1%, sektor keuangan naik 5,3% kendati pasar saham mereka sedang lesu. Penginapan dan jasa katering naik 6,8%.
Lantas bagaimana China menjungkirbalikkan perkiraan yang pesimis itu? Melansir Bloomberg, Sabtu (16/7/2016), naiknya kembali perekonomian Negeri Tirai Bambu ditopang oleh sektor real estat dan sektor konstruksi.
Sektor real estat China tumbuh cepat, dimana banyak pembeli melakukan pembelian rumah di kota-kota besar. Data Biro Statistik Nasional China melaporkan output ekonomi oleh broker real estat melonjak 8,8% dari tahun sebelumnya pada periode April sampai Juni. Sementara kegiatan konstruksi melonjak 7,3%. Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tumbuh 6,7%, industri lainnya seperti teknologi, kesehatan dan pendidikan meningkat 9%.
Pemulihan sektor real estat ini didorong oleh kredit murah, sehingga penjualan properti melonjak 42,1% pada semester I 2016. Sebelumnya pada awal tahun ini, penjualan properti negeri Mao Tse-tung itu sempat melambat akibat kebijakan memperketat kriteria pembelian rumah di kota-kota seperti Shanghai dan Shenzen. Pelonggaran kebijakan membuat gairah industri properti yang merupakan salah satu pilar perekonomian.
Sektor jasa menyumbang lebih dari setengah produksi tahun lalu. Data PDB yang dirilis Jumat (15/7), menunjukkan sektor jasa tumbuh 7,5%, manufaktur naik 6,3%, pertanian 3,1%, sektor keuangan naik 5,3% kendati pasar saham mereka sedang lesu. Penginapan dan jasa katering naik 6,8%.
(ven)