Rupiah Akhirnya Tinggalkan Level Rp13.000/USD, IHSG Masih Loyo

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi siang semakin menguat, bahkan berhasil meninggalkan level Rp13.000/USD. Penguatan mata uang Garuda terjadi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah.

Menurut data Yahoo Finance, rupiah siang ini semakin menguat ke level Rp12.908/USD atau lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.055/USD dengan kisaran harian siang ini berada di posisi Rp13.097-Rp13.025/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg berada di level Rp12.946/USD. Pergerakan mata uang Garuda hari ini jauh lebih baik dari sebelumnya yang berada di level Rp13.041 dengan kisaran level Rp12.903-Rp13.042/USD.

Pada data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah berada di posisi Rp13.030/USD dibanding penutupan kemarin yang berada di level Rp13.095/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah masih perkasa di level Rp13.027/USD. Posisi ini jauh menguat dari posisi kemarin di level Rp13.076/USD.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I hari ini masih loyo. Bursa saham Tanah Air siang ini turun 5,14 poin atau 0,10% ke level 5.347,00.

Sementara pada sesi pagi, IHSG dibuka menurun sebesar 0,26% atau setara dengan 14,01 poin ke level 5.338,13 pada saat bursa Asia juga dibuka melemah. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 36,77 poin atau 0,68% ke level 5.352,14.

Sektor saham dalam negeri variatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah infrastruktur yang 0,62%. Sementara, sektor yang menguat tertinggi adalah sektor aneka industri yang naik 0,98%.

Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,67 triliun dengan 3,33 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp288,35 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp976,06 miliar, sedangkan aksi beli asing mencapai Rp687,70 miliar. Tercatat 130 saham menguat, 148 saham melemah dan 76 saham stagnan.

Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT First Media Tbk (KBLV), dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA). Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Polaris Investama Tbk (PLAS), PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).