Kuartal III 2016, Laba BNI Syariah Lebih 37%

Sabtu, 22 Oktober 2016 - 02:44 WIB
Kuartal III 2016, Laba BNI Syariah Lebih 37%
Kuartal III 2016, Laba BNI Syariah Lebih 37%
A A A
JAKARTA - BNI Syariah mencatatkan kinerja positif pada kuartal tiga tahun 2016, dengan laba bersih mencapai Rp215,23 miliar atau naik sebesar 37,42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp156,62 miliar.

Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan pertumbuhan laba tersebut di satu sisi disokong oleh ekspansi pembiayaan yang terjaga kualitasnya. Di sisi lainnya, hal ini didukung komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang juga terus membaik.

”Alhamdulillah, BNI Syariah melewati triwulan ketiga di tahun 2016 dengan cukup baik. Walaupun tahun ini ekonomi masih belum menunjukan perbaikan yang cukup berarti karena masih dipengaruhi pertumbuhan ekonomi global yang melambat," ujar Imam di Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Imam menambahkan, dengan tetap menjunjung semangat berhasanah di tahun 2016. Kinerja BNI Syariah triwulan ketiga pada sisi neraca juga berjalan cukup optimal. Sebagaimana terlihat pada pertumbuhan aset Year on Year (YoY) naik sebesar 17,88% dari Rp22,75 triliun pada September tahun lalu menjadi sebesar Rp26,82 triliun.

"Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 15,09% dan dana sebesar 20,26% terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama," ujarnya.

Pembiayaan pada September 2015 sebesar Rp16,97 triliun berhasil tumbuh menjadi Rp19,53 triliun pada September tahun ini. Pertumbuhan ini dilakukan dengan menjaga kualitas pembiayaan sehingga NPF triwulan ketiga 2016 terjaga di level 3,03%, angka ini di bawah rata-rata industri perbankan syariah. Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga pada September tahun lalu sebesar Rp18,93 triliun meningkat menjadi Rp22,77 triliun pada September 2016, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 47,42% naik dari 43,78% di tahun sebelumnya.

Dari total pembiayaan sebesar Rp 19,53 triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer yaitu 53,46%, disusul pembiayaan ritel produktif/SME sebesar 22,55%, pembiayaan komersial sebesar 16,20%, pembiayaan mikro sebesar 5,85%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,93%. Untuk pembiayaan konsumer, maka sebagian besar portofolio merupakan BNI Griya iB Hasanah, yakni sebesar 85,51%.

Pertumbuhan laba triwulan ketiga ini juga disumbang dari upaya mempertahankan efisiensi yang dilaksanakan di segenap bidang. Hal ini tampak dari komposisi BOPO yang relatif turun dari 91,60% pada September tahun 2015 menjadi 86,28 % pada September 2016.

Kinerja BNI Syariah yang positif ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari peran BNI sebagai induk perusahaan yang menghadirkan konsep BNI Financial Centre, di mana BNI beserta anak-anak perusahaannya, termasuk BNI Syariah, bersinergi dalam menghadirkan berbagai layanan untuk memenuhi ragam kebutuhan finansial masyarakat.

Secara khusus, contoh bentuk sinergi BNI Syariah dengan BNI adalah adanya Syariah Chaneling Outlet (SCO), di mana masyarakat diberikan kemudahan untuk dapat membuka rekening dan melakukan transaksi syariah terkait dana (DPK) di 1.487 kantor cabang BNI, penggunaan bersama e-channel seperti ATM, internet banking, dan Electronic Data Capture (EDC).

Dana Pihak Ketiga yang didapat dari SCO pada triwulan ini sebesar Rp1 triliun atau tumbuh sebesar 11,63% dibanding September tahun lalu. Pada bulan Juni 2016 yang lalu BNI Syariah telah meluncurkan Tapcash Hasanah sebagai salah satu pengembangan produk berbasiskan e-money.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5851 seconds (0.1#10.140)