Jokowi Prihatin Hanya 19% Penduduk Indonesia Punya Tabungan

Senin, 31 Oktober 2016 - 12:45 WIB
Jokowi Prihatin Hanya...
Jokowi Prihatin Hanya 19% Penduduk Indonesia Punya Tabungan
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku prihatin dengan kenyataan masih minimnya penduduk Indonesia yang melek inklusi keuangan. Bahkan, dari 250 juta penduduk Indonesia, hanya 19% yang memiliki tabungan di bank.

Dia menyebutkan, rasio porsi tabungan penduduk Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) per kapita juga masih minim. ‎Saat ini, rasionya hanya mencapai 20%, padahal idealnya untuk sebuah negara adalah 32% dari PDB.

"Tingkat kepemilikan rekening kita juga masih rendah, masih sebatas 19% dari total penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun," katanya di Gedung Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Meski demikian, ia yakin hal hal tersebut masih sangat bisa dikembangkan, mengingat potensi dari kelompok pelajar sudah mencapai 44 juta orang. Dan ditambah kelompok mahasiswa dan pemuda yang jumlahnya mencapai sekitar 55 juta orang.

"Dengan memulai kebiasaan menabung sejak dini melalui simpanan pelajar, kita akan turut menanamkan kebiasaan produktif dan kebiasaan selalu merencanakan masa depan. Semua perlu direncanakan dan dimulai dengan memiliki tabungan. Rajin menabung dan rajin berinvestasi‎‎," imbuh dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menginginkan agar Indonesia memiliki etos kerja yang tinggi dan aktif menggerakkan perekonomian di Tanah Air. Dia tidak mau jika nantinya Indonesia hanya menjadi negara konsumen dan pasar bagi produk-produk negara lain.

Karena itu, sambung mantan Walikota Solo ini, penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa harus dijadikan sebuah kekuatan produktif. Sebab, pertumbuhan ekonomi suatu negara diukur dari tingkat investasi dan tingkat tabungan masyarakat.

"Semakin tinggi tingkat tabungan masyarakat di suatu negara tentunya akan menggerakkan perekonomian roda perekonomian melalui tersedianya dana yang dapat disalurkan guna investasi di sektor riil maupun di sektor keuangan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1327 seconds (0.1#10.140)