Pentagon dan Lockheed Lakukan Kontrak F-35 Senilai Rp120 Triliun

Kamis, 19 Januari 2017 - 11:52 WIB
Pentagon dan Lockheed Lakukan Kontrak F-35 Senilai Rp120 Triliun
Pentagon dan Lockheed Lakukan Kontrak F-35 Senilai Rp120 Triliun
A A A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) dan Lockheed Martin sepakat melakukan kontrak 90 unit pesawat F-35 Lightning II senilai USD9 miliar atau setara Rp120 triliun (estimasi kurs Rp13.353/USD).

Mengutip Reuters, Kamis (19/1/2017), seorang sumber yang akrab dengan negosiasi tersebut membisikkan bahwa ini merupakan kesepakatan kontrak pertama Pentagon dengan F-35. Jet tempur mutakhir ini menjadi program senjata termahal bagi Pentagon. Mahalnya harga F-35 membuat Presiden AS terpilih Donald Trump pun mengkritiknya.

Dan lanjut si sumber, kesepakatan pengadaan 90 unit pesawat ini akan diumumkan pada akhir Januari. Namun perwakilan Lockheed menolak berkomentar dan mengatakan negosiasi masih sedang berlangsung.

Pentagon sendiri mendapatkan kucuran dana USD391 miliar ekuivalen Rp5.221 triliun dalam dekade mendatang untuk mengembangkan dan membeli 2.443 unit pesawat tempur supersonik.

Meski program F-35 telah dikritik oleh Trump karena terlalu mahal, namun pihak Lockheed menyebut harga per unitnya sudah turun, yaitu USD100 juta alias Rp1,33 triliun. Lockheed sebagai kontraktor utama berujar akan terus bekerja membangun dan mengefektifkan biaya produksi F-35 di Forth Worth, Texas.

Program Manager Lockheed Martin Jeff Babione mengatakan sejatinya biaya F-35 ini sudah lebih rendah dari program sebelumnya, F-35A. Jet tempur generasi kelima ini diproduksi dalam tiga konfigurasi, A-model untuk Angkatan Udara AS dan sekutunya, F-35 B-model yang mampu melakukan pendaratan vertikal untuk Korps Marinir AS dan Angkatan Laut Inggris, dan varian F-35 C (carrier variant) untuk Angkatan Laut AS.

Lockheed Martin dan mitranya Northrop Grumman, United Technologies Pratt & Whitney, dan BAE Systems telah mengembangkan dan membangun F-35 bagi militer Amerika Serikat dan kesepuluh sekutunya.

Dan pada 25 Oktober lalu, Lockheed yang merupakan kontraktor pertahanan terbesar di dunia melaporkan laba kuartal III yang meningkat 14,8%, berkat penjualan helikopter Sikorsky. Lockheed sendiri akan memaparkan laba kuartal keempat 2016 pada Selasa pekan depan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4607 seconds (0.1#10.140)