Menggenjot Kunjungan Wisman Perbanyak Jendela Indonesia

Kamis, 09 Januari 2020 - 12:10 WIB
Menggenjot Kunjungan Wisman Perbanyak Jendela Indonesia
Menggenjot Kunjungan Wisman Perbanyak Jendela Indonesia
A A A
Duet Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dan Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo terus melakukan sejumlah inovasi untuk menggaet kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). tahun ini ditargetkan jumlah kunjungan wisman mencapai 20 juta.

Untuk mencapai target tersebut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mematangkan sejumlah strategi. Salah satunya memperbanyak “jendela Indonesia” seperti melalui konten film untuk menambah pengalaman warga negara asing tentang Indonesia.

Selain film, yang juga akan dikembangkan adalah restoran berkualitasuntuk membuat wisatawan tertarik dan berwisata ke Indonesia. Misalnya di Melbourne belum ada restoran Indonesiayang representatif. Padahal mahasiswa Indonesia banyak di sana dan restoran negara lain juga sangat banyak. Ini untuk menarik wisatawan dari Australia.

Yang menarik lagi adalah Kemenparekraf akan menjadikan komoditas kopi sebagai daya pikat untuk menggaet wisatawan.Tidak aneh memang karena kopi asal Indonesia terkenal di berbagai belahan dunia.

Strategi ini diakui Wishnutama didapatkan berdasarkan pengalamannya saat berkunjung ke kedai kopi di banyak negara. Yang membuat bangga, banyak kedai kopi yang selalu mencantumkan Indonesia sebagai negara asal kopi yang dihidangkan.

Berdasarkan pengalaman itulah Wishnutama bertekad agar Indonesia memiliki kedai kopi khusus. Hal ini diyakini akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara penghasil kopi.

Bahkan, cita-citanya, Indonesia bisa mencontoh Australia yang serius mengembangkan wisata minuman anggur atau wine . “Bahkan bisa mengalahkan Prancis yang sudah lama dikenal sebagaiprodusen wine ,” ujar Wishnutama.

Pertanyaannya bagaimana ide tersebut bisa diimplementasikan? Jangan sampai ide yang cemerlang itu hanya wacana yang sulit diwujudkan karena berbagai keterbatasan, termasuk mengenai anggaran. Tentu tidaksedikit dana yang dibutuhkan untuk membuat konten film dan mendirikan kedai kopi di berbagai belahan dunia. Kita percayakan saja kepada Wishnutama yang memang dikenal kreatif.

Setelah menarik wisman datang ke Indonesia, menurut Menparekraf, tugas selanjutnya adalah bagaimana membuat mereka bisa nyaman tinggal di Indonesia sehingga banyak membelanjakan uangnya.

Hal ini diwujudkan dengan menetapkan lima destinasi wisata superprioritas di 2020.Adapun kelima destinasi wisata superprioritas tersebut adalah Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Di daerah-daerah tersebut, untuk membuat nyaman wisman, Kemenparekraf akan mendukung konsep sustainable development tourism atau pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Dalam hal ini ada banyak elemen, antara lain waste management, energy development. Juga water management, inklusif terhadap komunitas gender equality, safety issues , dan banyak hal lain.

“Strategi harus diganti untuk mengejar kualitas karena negara asal turisnya dari jauh. Turis harus dibikin nyaman agar tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak.Dampaknya untuk mengoptimalkan devisa negara,” ujar Wishnutama.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda berharap lima destinasi pariwisata super prioritas itu dapatefektif meningkatkan kunjunganwisman ke Indonesia sehinggameningkatkan kontribusi devisanegara dan membuka lapangankerja baru pada 2020.

Pihaknya juga mendorong Kemenparekraf untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan Kemenpora dalam mengembangkan wisata olahraga dan ekonomi kreatif.Menurutnya pembangunan dan pengembangan pariwisata juga perlu mempertimbangkan instrumen diplomasi budaya dan tidak sekadar diarahkan pada kepentingan ekonomi. Kemenparekraf juga didorong untuk mengembangkan desa wisata yang juga menjadi penopang destinasi wisata di daerah. (Hafid Fuad)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7393 seconds (0.1#10.140)