Pemerintah didesak lindungi petani buah lokal

Selasa, 04 Maret 2014 - 12:45 WIB
Pemerintah didesak lindungi petani buah lokal
Pemerintah didesak lindungi petani buah lokal
A A A
Sindonews.com - Partai Golkar mendesak pemerintah untuk melindungi petani buah lokal Indonesia demi kemandirian pangan nasional.

“Partai Golkar mendesak pemerintah untuk lebih serius melindungi petani buah lokal,” ujar politisi Partai Golkar dari Komisi IV Siswono Yudhohusodo di Jakarta Selasa, (4/3/2014).

Dia mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam kaya dan potensial, salah satunya adalah buah-buahan. Dengan sumber daya yang melimpah itu, menurut dia, seharusnya buah lokal mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Sebagai negara agraris, dia mengatakan bahwa Indonesia ternyata tidak mampu menyediakan kebutuhan buah dalam negeri, sehingga pemerintah masih harus mengimpor dari negara lain. Indonesia yang dikenal "Gemah Ripah Loh Jinawi" seharusnya tidak bergantung pada negara lain apalagi masalah buah.

“Persediaan buah lokal merupakan hak setiap rakyat. Oleh karena itu, pemerintah bertanggung jawab terhadap ketersediaan buah lokal,” ujar dia.

Melimpahnya peredaran buah impor di pasaran merupakan ancaman serius terhadap buah buahan lokal Indonesia. Petani buah lokal menjadi semakin terpuruk dan sulit berkembang. Bukan hanya itu, peredaran buah impor kini sudah menyebar ke banyak pelosok di Indonesia.

Berdasarkan laporan Gabungan Importir Hasil Bumi Indonesia, impor produk hortikultura (buah dan sayur) yang dilakukan oleh Indonesia terhitung besar. Saat ini 85 persen dari seluruh produk hortikultura yang beredar dan dinikmati oleh konsumen di Indonesia merupakan produk impor. Selain itu, jumlah impor produk tersebut selalu meningkat setiap tahunnya.

Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, impor buah Indonesia dari China (sebagai negara pemasok buah impor terbesar ke Indonesia sepanjang 2011 dan periode Januari‐Februari 2012) mengalami kenaikan dari USD46,7 juta pada Desember 2011 menjadi USD62,6 juta pada Januari 2012 dan dari USD30 juta pada Februari menjadi USD48,2 juta pada Maret di tahun yang sama.

Selain itu, impor buah dari Thailand juga mengalami kenaikan dari USD10,95 juta pada Juni 2012 menjadi USD35,07 juta pada bulan Juli 2012 dan mencapai USD40,55 juta pada Agustus 2012.

“Kasihan petani buah lokal, pemerintah harus segera memikirkan pemberdayaan buat mereka. Sejatinya, ini untuk kemandirian pangan negara kita” tandas dia.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8469 seconds (0.1#10.140)