Pengiriman Suzuki Bantu Nilai Ekspor Nonmigas RI

Kamis, 05 Juni 2014 - 14:59 WIB
Pengiriman Suzuki Bantu Nilai Ekspor Nonmigas RI
Pengiriman Suzuki Bantu Nilai Ekspor Nonmigas RI
A A A
BEKASI - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meresmikan ekspor perdana mobil ramah lingkungan (low cost green car/LCGC), Suzuki Karimun Wagon-R ke Pakistan di pabrik SIM, Bekasi, Jawa Barat.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku pihak yang memfasilitasi ekspor tersebut terus berupaya mendukung industri automotif untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya melalui ekspor Suzuki Karimun Wagon-R secara besar-besaran ke Pakistan.

Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Ari Satria mengatakan, ekspor perdana Suzuki Karimun Wagon-R ini menjadi momen penting untuk meningkatkan nilai ekspor produk automotif ke seluruh dunia, sekaligus berkontribusi terhadap nilai ekspor nonmigas Indonesia.

"Dalam kaitan ini diharapkan ekspor produk automotif Indonesia semakin tumbuh di tahun-tahun mendatang," ujarnya pada acara ekspor perdana Suzuki Karimun Wagon-R di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/6/2014).

Sektor automotif, lanjut Ari, merupakan salah satu penggerak utama ekspor dan perekonomian Indonesia. Ekspor Suzuki Karimun Wagon-R semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan suplai kendaraan multiguna secara global, khususnya ke wilayah Asia.

"Industri automotif di Indonesia pada akhirnya tidak hanya berorientasi untuk memenuhi pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi pasar ekspor," tambahnya.

Berdasarkan informasi dari SIM dan SIS, saat ini Pakistan merupakan mitra bisnis yang melakukan order jenis kendaraan tersebut dengan jumlah order 1.200 unit untuk tahap pertama. Sedangkan untuk tahap selanjutnya akan bertambah menjadi 1.500 unit per bulan.

PT Suzuki Indomobil Motor juga menargetkan ekspor sebesar 20.000 unit kendaraan per tahun sesuai kontrak yang disepakati bersama. Ekspor kendaraan dapat berbentuk build up ataupun secara terurai.

"Lebih jauh industri automotif perlu terus dikembangkan karena tidak hanya penting bagi ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Namun juga dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia serta peningkatan daya saing produk automotif Indonesia," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4361 seconds (0.1#10.140)